10

58 9 0
                                    


Pukul 17.00, Jake kembali ke rumah. Dia langsung masuk ke kamarnya dan ingin langsung mandi. Di luar hujan dan Jake basah karenanya.

Dia menyelesaikan mandinya lalu merebahkan dirinya di ranjang.

Kemudian dia teringat dengan apa yang dia perbuat tadi di taman.

"Aaaaaaaaa ngapa gue gitu siiihhhhh!!"

Rasanya Jake ingin pergi ke laut lalu menenggelamkan dirinya di sana. Dengan seenak jidat dia memeluk seorang wanita yang statusnya hanya berteman dengannya.

"Hanya teman... ya"

Dada Jake serasa sesak kala mengingat ia dan Jiyoon hanya teman.

Tidak lebih.

Padahal dia sendiri yang ingin menyembunyikan perasaannya. Tapi kalau memikirkan dia dan Jiyoon hanya berteman, rasanya sakit.

Seketika dia jadi ingat perkataan Jay tempo hari.

"Jay, bisa gak lo tukar tempat dengan ayah gue?"

♤~♡~◇~♧

Sesuai janji, mereka berenam belajar bersama lagi di rumah Jay.

Mereka semua takjub dengan rumah Jay. Selain rumahnya besar, juga ada kolam berenang dan lapangan pribadi.

Benar-benar rumah orang kaya.

Mereka sebenarnya lebih banyak bicara daripada belajar. Kalau belajar dengan teman apalagi teman dekat pasti akan seperti ini. Selalu terhanyut dalam pembicaraan yang mereka bicarakan.

"Ges, ini kita belajar atau main sih?" -Soeun

Yang lain langsung tersenyum canggung. Akhirnya mereka sadar kalau mereka sudah melenceng dari tujuan awal.

Diantara mereka semua, Jake dan Jiyoon entah kenapa saling diam. Dari awal mereka tidak terlihat saling bicara satu sama lain.

Mungkin efek dari kejadian dimana Jake memeluk Jiyoon beberapa hari yang lalu. Siapapun pasti akan canggung jika mengalami hal itu.

"Gue ke kamar mandi dulu ya" -Jake

Jake pergi ke kamar mandi yang letaknya tak jauh dari ruang tengah.

Jake keluar dari sana setelah selesai.

"Kok lo jadi canggung dengan Jiyoon"

Jake terlonjak kaget dan hampir saja terpeleset.

Entah sejak kapan Sunghoon sudah berada di depan kamar mandi. Jake itu mudah kaget. Jadi tidak heran dengan hal seperti ini saja dia kaget.

"Lo ngapain sih. Ngagetin tau gak!"

"Hehe maap. Jadi, kenapa lo gak ada ngomong sama dia?"

Jake tidak menjawab. Sebagai jawaban wajahnya memerah. Sunghoon tertawa melihatnya.

"Lagian lo pakai peluk-peluk segala sih"

Sunghoon mulai mengeluarkan sisi menyebalkannya.

"Gak usah dibahas lagi bisa gak?"

Sunghoon hanya tertawa.

"Lebih baik lo ngomong sama dia dan hilangkan rasa canggung lo. Daripada kalau canggung terus lalu kalian gak ada interaksi sama sekali nanti nyesal loh"

Setelah berkata seperti itu, Sunghoon langsung pergi meninggalkan Jake.

Sepertinya dia kesana hanya ingin membahas hal itu dengan Jake.

"Bukannya malah lebih baik dibiarkan begini aja?"

●●●●●

Pukul 21.00 malam mereka pulang. Monday jalan kaki karena rumah dia ada di sekitaran sini.

"Gue temenin ya"

"Gak usah dekat kok"

"Gak ada penolakan. Nanti lo diculik gue nangis"

"Emang gue anak kecil apa"

Monday memukul Jay menggunakan tas selempangnya.

"Keuwuan macam apa ini" -Sunghoon

Mereka yang menyaksikan pertengkaran Jay dan Monday memutuskan untuk bersiap pergi daripada berdiri di sana menonton pertengkaran tidak berguna ini.

Soeun pulang dengan motornya lebih dulu. Lalu Sunghoon menyusul.

Disana sekarang hanya tersisa empat orang.

"Lo pulang sama siapa yoon?" -Jay

"Gue nunggu bus aja disana"

Jarak rumah Jay dari rumah Jiyoon cukup jauh. Tadi sore dia juga pergi menggunakan bus.

"Memang masih ada jam segini?" -Monday

"Masih kok. Biasanya sampai jam 22.00"

Kalau siang hari boleh saja Jiyoon pergi pakai bus. Tapi beda ceritanya pada malam hari.

"Lo yakin? Disini sepi loh kalau malam. Nanti ada apa-apa gimana?" -Monday

"Gak papa kok. Gue udah biasa"

Tiba-tiba muncul ide cemerlang di otak Jay. Dengan senyum usil dia lalu mengatakan apa yang ada di pikirannya.

"Jake, lo anterin Jiyoon ya"

Jake yang sedang mengeluarkan motornya menatap ke Jay sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kok gue"

Tanya Jake dengan gerakan mulut tanpa suara.

"Masa lo tega sih biarin Jiyoon sendirian di halte bus malam-malam lagi"

Jake serasa kehabisan kata-kata untuk menolak. Mana tega dia meninggalkan Jiyoon sendirian disana.

Jiyoon hanya menunduk malu.

"Yaudah"

"Oke. Naik gih"

Monday mendorong Jiyoon ke arah Jake. Untung tidak kuat.

"Yaudah kita pergi dulu"

Jay dan Monday pergi meninggalkan mereka berdua. Jiyoon dan Jake masih merasa canggung.

"Pergi sekarang?"

Jiyoon mengangguk.

Setelah Jiyoon naik, Jake langsung tancap gas meninggalkan pekarangan rumah Jay.

Tak jauh dari sana, tampak dua orang yang tengah bersembunyi dan melakukan high five.

Ya, mereka Jay dan Monday. Dari tadi mereka menyaksikan seluruh interaksi Jake dan Jiyoon saat hanya tinggal mereka berdua. Dan mereka senang, misi mereka untuk kembali mendekatkan Jake dan Jiyoon berhasil.

BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang