16. Pengakuan mengejutkan

63 3 0
                                    

Mengakhiri kencan sialannya memang bukan agenda Jungkook, tapi ia terpancing untuk membuktikan apakah pesan dari Taehyung adalah kebenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mengakhiri kencan sialannya memang bukan agenda Jungkook, tapi ia terpancing untuk membuktikan apakah pesan dari Taehyung adalah kebenaran. Awalnya Jungkook memang acuh, menganggap semua itu tidaklah berguna selain hanya pengecoh, tetapi ia penasaran, Yerin bukan orang yang mudah berkencan meskipun kemarin sempat bertukar janji manis untuk saling bertemu dan meminum bir bersama lagi.

"Kau memutuskanku? aku jadi mantan pacarmu? serius? waw! Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan seantero kampus lakukan padaku? Sungguhan? aku pasti akan mendapatkan yang lebih darimu karena mereka takut standarku jelas dirimu. Kau benar mau mengakh-"

"Aisshh! diamlah! Tidak jadi. Mari berkencan sayangku, tidak akan kujadikan kau mantan pacar mulai hari ini!"

Yerin tertawa sampai kepalanya mendongak, menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Okey! sepakat."

"Nomor lacakanmu, kemarikan..." pinta Jungkook dan sesegera mungkin Yerin menyerahkannya.

Ting
Pesan baru - Jimin
Picture
Ini temanmu, kan?

"Berengsek!" umpat Yerin setelah membuka pesan dari Jimin, gambar Jungkook yang menyelinap ke kamarnya. Sialan!

"Hei sayang, kau mengumpatiku?" tanya Jungkook seolah tak terima, memangnya apa salahnya hingga Yerin sampai mengumpat padanya.


"Kau mengembalikan diska lepas yang kau ambil? Pisau lipat itu?" tanya Yerin, Jungkook mengangguk. Posisinya masih melihat lacakan nomor dari ponsel Yerin yang satunya, ponsel ayahnya yang anak nakal itu pinjam tanpa bilang, Jungkook berani jamin itu.

"Kapan kau mengembalikannya?" tanya Yerin mulai panik karena Jungkook jelas sedang membuat masalah dengan Jimin tanpa disadari. Pada gambar itu Jungkook sedang mengambil sesuatu di kamar milik Jimin dan pesan lengkap susulan dari Jimin dengan berbunyi, temanmu masuk ke dalam kamarku untuk kali kedua. Lain kali buatlah anjingmu menjadi anak baik agar aku tidak memanggilnya keledai dungu.

Jungkook masih fokus memperhatikan angka-angka yang sekarang menurut Yerin tidaklah terlalu penting dari keselamatan Jungkook sendiri. Jimin telah menggunakan wajah lainnya sekarang, bukan lagi mode teman lama yang akan saling membantu. Terkadang manusia terlalu banyak berekspektasi pada manusia lain, padahal mereka hanyakah pemilik senyum palsu dan pertolongan yang hanya sekadar formalitas.

Padanannya seperti ini, jika melihat seseorang tenggelam dari atas kapal yang hangat, lalu melihat seseorang itu kedinginan, apa gunanya menyiramkan air mendidih di sekeliling orang tenggelam itu? berniat menolongnya dengan menghangatkannya? dalih kemanusiaan yang hanya berujung pemenuhan citra baik? padahal bsia dengan mengulurkan tangan, menariknya ke permukaan kapal dan meminum teh panas bersama. Itu namanya menolong. Namun, kekuasaan bukan hal semacam itu, melainkan siapa yang sanggup memenangkan mata semua orang, dialah pemegang kedudukan tertinggi.

The Law Behind The Scales ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang