33. Saksi Kunci

38 2 0
                                    

Kehidupan adalah perang melawan itikad buruk manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupan adalah perang melawan itikad buruk manusia. Begitulah yang dikatakan oleh Baltasar Gracian, salah seorang penulis dan filsuf kenamaan dari Spanyol yang hidup pada sekitar abad 16.

Bagaimana pun musuh tetap ada dua arah. Musuh dalam dan musuh luar. Musuh luar lebih bisa dihadapi lantaran mereka memberikan penyerangan secara terang-terangan, tetapi musuh dalam bahkan sangat sulit untuk dideteksi. Mereka yang menjadi keluarga, kolega, teman, bahkan yang mengaku sedarah pun berpotensi menjadi musuh paling mematikan. Haruskah abai akan keberadaan mereka? jika iya, maka dipastikan kau akan mati muda dan meninggalkan nama pun tak dikenang.

Getirnya kehidupan nyatanya memaksa siapa saja yang ingin hidup, maka setidaknya berperanglah sekali dan menanglah sekali kendati kau baru hanya mampu menang melawan nafsumu sendiri.

Ada perang yang dianjurkan meski tanpa pedang untuk menghadapi musuh-musuh internal yang merasa keberadaan mereka aman damai lantaran merasa tidak terdeteksi. Yaitu seni memelihara keunggulan. Banyak cara untuk mengaplikasikannya, hanya perlu pahami dan yakini bahwa musuhmu sudah dekat dan terbukti secara nalurimu mereka merencanakan sesuatu yang buruk untukmu, maka tinggal awasi kesehariannya, cari celah cacatnya, ketakutannya, kehidupan masa lalunya, kesalahannya, dan kelemahannya. Buat dirimu mengetahui sisi intelijen mereka, ketahuilah hingga celah terdalam, lalu seranglah mereka dengan sebuah keraguan, komentar polos atau sekedar ketidaktentraman agar mengusik jiwa tantangan mereka. Itu menjadikan mereka penasaran, dan rasakanlah sensasi keraguan di dalam matanya, lalu pada kesempatan itu, masuklah sebagai inferior (posisi lebih rendah).

Jungkook menerapkannya meski secara sadar ia hampir menolak hukum seni perang itu. Semula ia tak yakin akan masuk ke fakultas hukum dan menjadi mahasiswa tahun pertama, ia benar-benar terjun sebagai inferior jauh di bawah musuhnya, dalam kasus ini musuh yang Jungkook maksud adalah ayah angkatnya sendiri.

Jungkook akhirnya menjalaninya, perlahan tapi pasti ia menemukan banyak celah untuk disusupi. Banyak kandidat yang pantas ia rekrut sebagai tim. Hingga akhirnya ia memilih beberapa orang yang ternyata berada pada satu misi yang sama. Taehyung seorang anak rektor, lalu Jimin anak seorang bankir, serta kekasihnya sendiri, seorang putri seorang intelijen yang ditugaskan mengungkap kejahatan yang dilakukan petinggi yang berkuasa, yang harus dengan bukti akurat baru bisa menjebloskan para penjahat itu ke jeruji besi hukuman. Dan anak-anak merekalah yang ternyata ditakdirkan akan menyelesaikannya. Dengan tekad dan keberanian semu, tetapi dengan keyakinan kuat mereka menaklukan kasus rumit nan mengerikan ini, mengusiknya hingga muncul kembali ke permukaan lalu menggiringnya sampai ke meja pengadilan setelah lama tertimbun di tumpukan ketidakadilan.

Kemarin ia mungkin Jimin larang untuk menemui Yerin sewaktu masih di rumah sakit, tapi sekarang ia harus menunjukkan pada kekasihnya bahwa ia akan menyelesaikan semuanya. Ia rindu setengah sinting, ingin mengusap pipi Yerin, mengecupnya sedikit, menanyakan lukanya apa masih sakit sekali atau sudah lebih baik. Ingin rasanya Jungkook melakukan itu semua, tetapi ia tak bisa melawan ucapan Jimin saat ini. Yerin katanya perlu tenang karena kemarin tidak mau menerima penjelasan apa pun dari siapa pun setelah mengingat kejadian semalam. Bahkan Yerin menjadi lebih pendiam kecuali saat bersama Taehyung.

The Law Behind The Scales ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang