21. Petunjuk menguat ke arah yang aneh

50 5 7
                                    

Dua hari berlalu semenjak malam itu, malam yang mana Yerin sengaja membongkar semuanya tanpa paksaan dari pihak mana pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari berlalu semenjak malam itu, malam yang mana Yerin sengaja membongkar semuanya tanpa paksaan dari pihak mana pun. Ia memang tidak mengelak kalau ada yang mengatakan padanya bahwa dirinya bermuka banyak. Yerin tidak akan marah hanya karena ada yang mengatakan demikian.  Yerin akan merasa tersanjung, tentu saja karena ada yang menyadarinya kalau dirinya memang manusia yang tidaklah sempurna.

Pernah satu musisi, rapper, pemegang tropi di kategori mana pun namanya masuk nominasi, ajang penghargaan seolah sudah tak menjadi hal asing untuknya dan piala juga sudah seperti jajanan yang mudah ia dapatkan. Dia adalah Suga, namanya sudah mendunia, Yerin mencintainya sebagai idola, apalagi kata pedasnya saat membalas pembenci di media sosial yang membencinya dengan alasan tak masuk akal. Pernah satu kali dalam sebuah video, entah interview atau acara lainnya, intinya pria dewasa yang usianya berselih 7 tahun darinya itu pernah mengatakan bahwa kita manusia hidup di atas bumi bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk menjadi nyata. Manusia boleh merasa sedih, hancur, bahkan menangis, tapi terkadang ada baiknya teyap mengukir senyuman di wajah untuk menutupi semuanya.

Yerin tak akan lupa, itu adalah kalimat favoritnya. Memang benar, sadar pun tak sadar semua orang melakukannya, berpura-pura bahagia hanya karena tak ingin dilihat dengan tatapan iba. Itulah alasan Yerin tak akan terpengaruh hanya karena orang mengatakan dirinya bermuka banyak, karena ia sadar mungkin juga yang mengatainya malah lebih menyimpan kelam yang mengerikan. Logikanya, jika ada seseorang yang mencaci orang lain, maka sebenarnya ialah yang sedang mencari kebahagiaan karena hidupnya tak sesempurna cerita disney yang selalu berjalan manis.

Ujian akuir semester itu sudah berlalu dengan Yerin yang berjuang sampai nyawanya menggaung katanya lelah berada di dalam raganya. Hiperbola, bukan seperti itu sebenarnya maksud Yerin, hanya Yerin ingin mengatakan kalau ujiannya hampir merenggut sisi waras dalam dirinya. Jika Jungkook saat di kelas tidak membantunya sedikit dengan memberinya pasal kunci yang digunakan untuk memecahkan kasus itu, Yerin mungkin akan menyelesaikannya dengan pasal seingatnya.

Pulang ke rumah, agenda yang selalu Yerin lakukan setelah ujian. Banyak yang ingin Yerin ceritakan pada ayahnya, atau ibunya jika ibunya bisa pulang lebih awal dari jam kerjanya. Biasanya ibunya akan pulang pukul 9 malam, sementara menunggu biasanya Yerin akan duduk di belakang ayahnya yang memasak ramen khusus untuknya tanpa campuran saus karena Yerin membenci saus tomat kemasan apa pun bentuknya. Meski jika ada saus tomat berkemasan gambar bintang atau cinta, pun Yerin bersumpah demi nilai C hukum perdatanya kalau ia tak akan membelinya apalagi memakannya.

"Ramen kesukaanmu sudah matang~"

Sembari meliukkan suku kata terakhirnya hingga terdengar seperti nyanyian pujian di gereja setiap minggu, Yerin menyambut mangkuk yang dibawa ayahnya dengan senyuman mengembang dan tepukan tangan yang tidak pernah berubah bahkan setelah ia sedewasa sekarang.

Di mata ayahnya, anak gadisnya tak pernah beranjak dewasa, mau sedewasa apa pun Yerin, tetap Yerin merasa ia selalu diperlakukan manis oleh ayahnya. Kecuali pada satu situasi yaitu masalah, setiap permasalahan, kecil pun besar, ayahnya selalu lepas tangan selama itu adalah masalah putrinya, alasannya bukan karena tak peduli pada putrinya sendiri, justru karena ia terlampau sayang pada putrinya sehingga ia memberi bekal kemampuan pemecahan masalah sejak dini untuk kedewasaannya di dunia yang tidaklah lembut pada manusianya.

The Law Behind The Scales ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang