[COMPLETED!]
Fakultas Hukum sedang ternoda.
Begitulah kiranya apa yang mampu menggambarkan kejadian hari ini. Sebuah penemuan mayat bersimbah darah di gudang belakang, seorang Profesor pengajar yang terkenal sangat tegas dan tidak sembarangan member...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Persembuyian terbaik salah satunya ada pada wajah yang tenang memikat, sorot teduh yang dingin dan menusuk, lalu sedikit bumbu senyuman tipis yang bisa membuat siapa saja merasa terintimidasi dengan cara yang manis. Memangnya apa selain manis, Yerin jelas tersenyum, hanya saja senyumnya menggetarkan raga lawan bicaranya.
Begitu pula saat ia menghadapi teman yang memang tidak pernah menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Entah apa yang membuat Yerin sekarang memandang Jungkook dengan pandangan yang berbeda, seolah begitu jauh dan begitu banyak benteng teguh di antaranya. Jungkook tidak selugu itu hanya mengikuti alur persidangan, Jungkook terlihat memiliki alurnya sendiri yang mana Yerin juga sudah agak lelah menebaknya.
Pertanyaan demi pertanyaan mengudara, merambat ke telinganya, tentang untuk apa ia menemui Taehyung dan Jimin kemarin. Seolah tidak boleh bersama siapa pun selain dirinya. Rasanya Yerin ingin menembak tepat sasaran dengan kalimat 'memang siapa dirimu? menganggap pertemanan kita lebih dari sekadar teman hanya akan membuatmu sakit hati.'
Yerin tidak memiliki trauma apa pun pada lelaki, atau menganut prinsip tidak akan menikah sampai kapan pun. Yerin adalah manusia normal yang mendamba kekasih, memiliki sandaran hangat yang membuatnya tenang setiap saat, memberinya ribuan kasih sayang atau yang ia inginkan teramat adalah ia memiliki status pernikahan. Tujuan tertinggi bahagianya setelah lulus dari fakultas hukum sialan ini adalah ia akan menikah. Itu pun jika ada yang mau dengannya. Atau tepatnya adalah yang mampu meluluhkannya. Yerin tidak memiliki kriteria khusus, tetapi standarnya melebihi langit. Katanya harus tampan, cerdas dan sedikit licik. Yerin tidak suka pria yang lugu, terkesan tidak keren dan bodoh dalam sekali pandang. Ia suka yang proaktif, yang bisa membuatnya terkesima setiap saat, kagum dalam artian selalu ingin bersamanya, mencintai semua kelebihannya.
Yerin tidak mempercayai bahwa manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, entah ajaran Tuhan mana yang Yerin anut sebenarnya. Ia percaya satu teori semesta yang mana menyebutkan bahwa Tuhan menciptakan manusia tidak dengan kekurangan dan kelebihan, Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk yang paling sempurna. Perkara kekurangan yang ada pada sifat, itu berasal dari pendewasaannya, atau jalan hidupnya, atau lagi masa lalunya. Masa lalu dan latar belakang sangat berpengaruh terhadap sifat dan sikap seorang manusia. Yang di mata manusia lain orang itu bak terlahir hebat, mungkin dulunya pernah merasa bodoh dan pengecut. Yang di mata manusia lain terlahir penuh talenta, mungkin dulunya memiliki orang tua yang menuntutnya selalu menjadi kebanggaan sampai rasanya mau mati di tempat.
Yerin tipikal yang akan mencintai prianya dengan apa adanya dirinya, tentu saja kelebihannya. Yerin pengagum untuk semua hal yang berhasil mengesankannya. Itu sebenarnya memudahkan siapa saja untuk berpotensi menjadi kekasih Yerin, tetapi sampai sekarang Yerin betah sekali memegang status kesepiannya. Sebenarnya ia tidak kesepian, ada teman sialannya yang sudah seperti kekasih. Pun sebenarnya ia bisa saja mencintai Jungkook, ia bisa mencintai seseorang secara sengaja, tetapi ada hal yang menghalanginya, yaitu rahasia yang bahkan Yerin tidak tahu.
