23. Motif masuk akal

47 5 0
                                    

Yerin tidak berhenti meledek Jungkook dengan ucapan cengeng dan pria harusnya tidak boleh menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerin tidak berhenti meledek Jungkook dengan ucapan cengeng dan pria harusnya tidak boleh menangis. Sebenarnya ia jugalah penganut bahwa menangis tidak memiliki batasan gender, kesedihan bukan hanya milik wanita, tapi milik pria juga. Yang memiliki air mata juga bukan hanya wanita, tapi pria juga memilikinya bahkan mungkin lebih sering dikeluarkan saat sendirian. Namun, melihat Jungkook menangis saat menciumnya itu adalah hal lain, seolah bukan tentang sedih hanya milik wanita, tetapi Jungkook menangis untuk hal lain.

"Kau mengacaukan ciuman kita dengan menangis, kau tahu? asin sekali saat aku mencoba mengimbangi ciumanmu dan air matamu menyapa lidahku..."

Jungkook sedang memasak mi hitamnya, niatnya akan dimakan saat nanti sambil menonton televisi, atau memutar video yang biasa Yerin sukai, film dewasa dengan tokoh utamanya hardin dan tessa. Memang tidak ada yang istimewa dari film itu menurit Jungkook, tapi trauma hardin membawa Jungkook pada situasi yang mana ia dulunya hanyalah anak dari sekolah kegerejaan, yang tiba-tiba saja diakui sebagai anak oleh pimpinan perusahaan asuransi di kotanya.

Menyaring minya tanpa mendengarkan Yerin, padahal ya ia dengar juga, tapi lebih memilih mengabaikannya. Yerin sedang ia minta membantunya dengan mengiris kentang dan beberapa wortel, tapi lihatlah sekarang Yerin hanya mengoceh tanpa satupun sayuran itu terpotong. Jungkook sudah menyuruhnya memotong dadu, tapi sekarang bukan dadu yang terlihat di atas nampan putih itu, melainkan rubik yang bahkan pisaunya tak menyentuh nampan.

"Selesaikan kentangmu, susul aku di sofa. Aku ingin menonton video lagi," pamit Jungkook saat ia sudah menyelesaikan mienya, ia hanya tinggal menunggu saus kedelai hitam yang Yerin buat. Sebenarnya juga ia tidak merepotkan Yerin terlalu banyak, hanya menyeduh bumbu yang itu pun instan, tapi ia mau sedikit ditambahkan sayuran, kentang dan wortel, tapi bahkan sekarang ia tak akan berharap banyak melihat sekacau apa meja dapurnya saat Yerin yang mencoba memasaknya.

"Bukankah kau selalu menonton video tanpa mempraktekannya, untuk apa ditonton lagi?" tanya Yerin, meletakkan pisaunya di tempat yang sedikit berbahaya dengan ujung tajamnya menghadap ke atas. Jungkook yang melihatnya pun hanya menghela napasnya saja, menghampiri pijakan Yerin dan membenarkan posisi pisaunya agar tidak melukai Yerin. Ceroboh adalah nama tengah Yerin meski julukan ayahnya untuk Yerin adalah titisan Athena.

"Kau ingin aku membunuh seseorang?"

Yerin seketika terkejut, bukan itu maksudnya. Memangnya video apa yang akan ditonton? bukankah selama ini yang mereka tonton selalu film biru dan beberapa film dewasa barat? ya itu pun hanya ditonton tanpa satu kali pun dicoba. Katanya malas ketagihan, ya benar juga tapi lama-lama Yerin bosan karena hormon dopaminnya menginginkan yang lain.

"Kau gila!" sentak Yerin, ia tidak percaya Jungkook mengatakan hal itu padahal kemarin habis menangis saat membahas hal itu.

"Kau menginginkannya, ya? sungguhan?" tanya Jungkook yang berakhir dengan terlemparnya piring berisi kentang dan jelas itu membuatnya gagal memakan mi dengan bumbu lezat yang sekarang hanya tinggal bayangan.

The Law Behind The Scales ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang