3. Siapa dan siapa

68 8 0
                                    

Jeon Alina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Alina. Sekarang hanya nama itu yang berputar-putar tanpa henti dalam kepala seorang gadis yang bahkan belum sempat menyendokkan satu biji pun nasi ke dalam mulutnya. Ia sampai lupa kalau saat ini sedang makan.

Yerin memang sedang runyam sedari kemarin, tepatnya setelah ia memikirkan sampai pening perihal sidik jari dan kemungkinan-kemungkinan gila yang Jungkook katakan. Sinting, Yerin bahkan hampir gila memikirkan kalau ia akan dijadikan saksi. Kata Jungkook menjadi saksi yang berbicara di depan orang dan hakim adalah beban terberat. Meski Jungkook tidak pernah menjadi saksi sungguhan, tetapi ia pernah memegang peran sebagai saksi di sidang simulasi pada mata kuliah hukum pidana beberapa bulan yang lalu.

Jika mungkin hanya ada nama itu saja yang muncul di kepalanya, ia tidak akan sebego ini. Tidak akan kehilangan fokus separah ini, tetapi ada nama-nama lain yang semakin mengacaukan jalan pikirnya. Bukan hanya Jungkook yang tadi siang mengatakan kalau Seo Jimin akan dijadikan saksi pada persidangan pertama, tetapi masih banyak nama lainnya termasuk Jeon Alina, ia bahkan penasaran sampai ke ubun-ubun. Siapa Jeon Alina dan kenapa harus Jimin yang di jadikan saksi?

Kemudian, hal lain, yang semakin membuat kepalanya hampir meledak adalah rumor tentang Ok Seokjin, seorang profesor yang diduga kuat menjadi dalang dari semua kejadian yang terjadi hingga hari ini. Namun, sampai saat ini tidak ada fakta valid yang menyatakan kalau Ok Seokjin terlibat. Rumor ini diyakini kuat oleh beberapa persen orang, tetapi sekuat apa pun rumor hanya akan berakhir tetap menjadi rumor jika tidak ada bukti yang membenarkan.

Ini sudah malam tapi Yerin bahkan baru akan makan. Biasanya ia sangat menghindari makan malam, apalagi selarut ini. Jam dinding di samping lemari dapur itu bahkan sudah menunjukkan pukul 11 malam yang artinya harusnya sudah tidak ada orang di dapur. Serius ini bukan sebuah komedi horor, tapi Yerin tiba-tiba merasa meremang di bagian leher belakang dan mencium bau singkong terbakar. Konon, jika ada bau-bauan seperti itu maka ada makhluk halus yang sedang di sampingnya.

Yerin sengaja mengabaikan, bahkan saat ia berhasil menangkap ada bayangan hitam di samping kursinya karena tidak sengaja tadi ia melirik ke lantai. Dalam hati Yerin bukan takut, hanya saja harusnya bukan seperti ini mengajak Yerin berkenalan. Takut, jelas, tapi Yerin lebih memilih tenang daripada lari karena kakinya pasti akan lemas duluan. Dalam batinnya mengumpat dengan berbagai bahasa, sialan!

"Jika tidak penting pergilah!" usir Yerin dengan nada gemetar, takut tapi disembunyikan sebaik mungkin. Masalahnya ini bukan siang, dan tidak mungkin ada manusia yang sengaja begadang di dapur selarut ini. Ini saja karena Yerin yang aneh, bisa-bisanya makan di jam saat harusnya orang terlelap dalam mimpinya.

Yerin masih menahan diri untuk tetap tidak menoleh ke arah mana pun, malah sekarang ia memilih memejamkan mata lantaran sumpah demi apa Yerin merasakan ada kehadiran seseorang di belakang punggungnya.

"Nona Ryu? Biasanya gadis pantang sekali makan malam?"

Yerin segera membuka matanya tanpa menunda, suara yang asing tapi kenapa tahu namanya? Oh apakah selama ini ia sangat populer tanpa ia sadari?

The Law Behind The Scales ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang