EPILOG ; LAWS IS NOT JUST JAIL

57 2 0
                                    

Dalam sebuah buku yang pada tahun 2007 yang sempat dilarang beredar karena isinya yang bisa membuat siapapun takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam sebuah buku yang pada tahun 2007 yang sempat dilarang beredar karena isinya yang bisa membuat siapapun takjub. Sebuah karya luar biasa yang lahir dari pemikiran dan riset matang seorang alumnus Universitas Los Angeles, California. Robert Greene, yang membahas bagaimana seorang manusia mengupayakan kekuasaan. Hukum-hukum yang berjumlah 48 adalah sebagian kecil dari beberapa buku lainnya, seperti Mastery dan Human Nature. Semuanya membahas tentang bagaimana berkuasa di atas tanah jahannam ini, di atas tanah yang dipijak para manusia pemuja kuasa.

Tak ada yang menyangkal bahwa kekuasaan duniawi memang menggiurkan, tetapi apakah semua itu bisa membuat hati menjadi tenang? Nyatanya, semakin tinggi kekuasaan diraih, semakin biadab tekanan yang didapat.

Image yang dibawa para pemilik kekuasaan harusnya bak malaikat tanpa cela. Mereka harus memiliki wajah rupawan, atau setidaknya wajah yang berwibawa, tegas tapi bukan pemarah, ramah tapi bukan pemalu, dan manis tapi bukan penggoda. Lalu, mereka harus bisa mengerti apa yang orang banyak inginkan, seperti tidak boleh tercela sifat dan sikapnya, tidak boleh bersedih, buatlah di mata orang lain hidupnya bahagia selalu.

Miris. Coba pikirkanlah, apakah ada manusia yang seperti itu luar dalam? Jawabannya jelas tidak. Mungkin mereka hanya menunjukkan kebahagiaan itu di depan khalayak, tapi tahukah jika mereka menangis di depan nakas kamarnya sambil memeluk sebuah foto masa kecil? Tahukah jika mereka meminum wine sambil mengusap air matanya di dalam apartemen mewahnya? Tahukah kalau mereka bisa bersedih bahkan saat mereka sudah berhasil meraih segalanya?

Itulah kekuasaan. Namun, jika kau sudah tahu untuk apa kau hidup di atas bumi ini, niscaya kau tak akan lagi peduli pada kekuasaan yang bisa menjerat kewarasanmu. Uang hanyalah sebagian kecil dari kebahagiaan dunia. Dan yang paling diinginkan semua manusia, diakui pun tidak, itu hanyalah ketenangan.

Bagaimana rasanya tidur lelap tanpa menelan obat tidur terlebih dahulu.

Bagaimana rasanya menonton televisi tanpa terganggu notifikasi dari berita harian yang sebenarnya enggan terbaca netra.

Bagaimana rasanya menikmati makan malam dengan keluarga utuh tanpa tatapan tajam mengintimidasi, berbincang ringan, tertawa kecil sambil mengupas biji kuaci dengan setengah bosan. Bisakah didapat?

Bahkan ratu inggris yang barusaja wafat, yang telah memimpin inggris selama tujuh puluh tahun sepanjang hidupnya, ia tak pernah memiliki waktu banyak bersama dua putranya, lalu? ya, suaminya lah yang menggantikan posisinya, menurutmu apakah sang ratu tidak ingin bersantai sehari saja tanpa tugas dinas luar negeri yang bisa sampai berminggu-minggu? menikmati waktu dengan anak-anaknya di taman bermain?

Lucu! Fakta menyakutkannya adalah, terkadang jika kau inginkan sesuatu, maka mau tak mau kau harus mengorbankan salah satu yang sudah kau miliki, bukankah begitu?

The Law Behind The Scales ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang