9 | TUMBLR

1.6K 79 7
                                    

[🚫 DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI 🚫]

HAPPY READING ALL 💐




DOR!!

DOR!!

Suara tembakan itu terdengar sangat keras dan sangat amat mengejutkan dirinya.Hampir saja dua peluru tajam menembus badannya.Namun dirinya selamat berkat seseorang mendorongnya begitu kencang.Dirinya terjatuh yang membuatnya meringis kesakitan.Walau terjatuh dirinya malah merasa sangat senang.Karena berkat dirinya terjatuh.Dua peluru tajam itu tidak dapat mengenainya.

Suara sirine polisi berhasil melegakan hatinya.Walaupun sedikit terlambat.Orang yang melakukan tindakan kriminal tadi sudah melarikan diri.Sepertinya mereka takut tertangkap polisi.Dan rencana mereka selanjutnya akan gagal.Kania tidak mempermasalahkan hal itu dia sudah sangat bersyukur karena berkat bantuan seseorang tadi dan sirine polisi dia bisa selamat.

Kania mencoba bangkit.Lalu dia melihat sekeliling mencari orang yang telah menyelamatkan nyawanya.Tepat di hadapannya orang itu berada.Kania tersenyum tipis.Lalu dengan perlahan Kania mengecek seluruh badan laki-laki itu.Nihil,tidak ada luka sama sekali.Kania bernafas lega karena hal itu.Untung saja mereka berdua sama-sama tidak terluka.

Raut wajah lelaki di hadapan Kania terlihat sangat khawatir.Arka menarik Kania ke dalam pelukannya.Arka tidak menyangka jika Kania berbohong.Tapi Arka tidak bisa marah saat ini.Bisa saja Kania tak bermaksud datang kemari.Arka mengelus puncak rambut perempuan itu.Kemudian menyelipkan beberapa anak rambut yang menghalangi wajah cantik itu.Dia membuka suara dengan nada seperti biasa.

Arka memegang kedua pundak Kania."Lo nggak apa-apa?"tanya Arka menatap Kania dengan khawatir.Kali ini Arka berbeda dari biasanya.Tatapannya begitu meneduhkan.

Kania tersenyum lebar.Berusaha menyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja."Iya.Gue nggak kenapa-kenapa.Karena lo nolongin gue."kata Kania kemudian menundukkan kepalanya.Kania tidak biasa di tatap oleh Arka seperti itu.Dan dia juga merasa bersalah.

Arka menghela nafas kasar.Agar Arka dapat menstabilkan emosinga.Ingin sekali rasanya memarahi Kania.Tetapi Arka tahu saat ini bukanlah situasi yang tepat dan Arka juga memaklumi Kania mungkin masih terkejut dengan kejadian tadi."Tujuan lo ke sini apa?"tanya Arka membuat Kania mendongakkan kepalanya.

"Buat nolongin mama gue.Tadi ada yang nelpon gue kalau mau mama selamat.Gue harus ke sini sendiri.Beberapa menit setelahnya mama nge-chat.Gue suruh nolongin dia.Pas ke sini kejadiannya kayak yang lo liat.Ternyata gue cuma dijebak."jelas Kania panjang lebar.Kania tidak berani menatap manik kecoklatan lelaki itu saat menjelaskan.Karena dnegan begitu perasaan bersalahnya akan semakin bertambah.

Kania menurunkan tangan Arka dari pundaknya.Dengan perlahan Kania mendekap Arka.Kania memejamkan matanya di dada bidang lelaki tersebut.Dia menyesali perbuatannya yang sangat ceroboh itu.Dia berjanji pada dirinya sendiri dan Arka untuk lebih berhati-hati lagi dalam bertindak.

"Maafin diri gue yang selalu bikin masalah.Dan makasih untuk hari ini karena lo udah berhasil nepatin janji lo untuk jagain gue."Kania melepaskan dekapannya.Dengan hati-hati dia menatap Arka sembari tersenyum simpul.Senyum yang sangat manis.

Arka mengangguk.Tangannya naik mengacak-acak rambut Kania.Dia menggandeng tangan perempuan itu.Laki-laki itu mengajak Kania masuk ke dalam mobilnya.Motornya? Nanti akan diantarkan oleh temannya.Sebelum memasuki mobil suara seseorang memberhentikan langkah keduanya.Lalu mereka berbalik badan ke arah sumber suara.

"Tunggu! Saya ingin meminta waktu kalian sebentar,"ucap seorang polisi yang sepertinya datang tadi.

Keduanya saling bertatapan kemudian mengangguk menyetujui.Dan mempersilahkan polisi tersebut untuk berbicara.

ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang