17 | PANTAI

1K 68 4
                                    

[🚫 DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI 🚫]

HAPPY READING ALL 💐


"Aku akan berusaha untuk memaafkanmu,walaupun hatiku masih merasa ragu,"

Kania Saquella

Pagi-pagi di hari minggu memang hari terenak di sepanjang masa untuk tidur.Begitu juga dengan Kania,yang masih bergulat dengan selimutnya.Berbeda dengan Arka yang sedari tadi sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.Memang Arka jarang membuatkan makanan,tetapi sekalinya membuat pasti ada sesuatu di baliknya.Seperti sekarang,laki-laki itu membuat sarapan supaya Kania mau memaafkan kesalahannya.

Disisi lain suara deringan alarm,membuat tidur Kania sedikit terusik.Tangannya meraba benda yang terdengar bising di telinganya.Saat sudah berhasil menemukannya.Tangannya dengan lihai menekan tombol untuk mematikan benda itu.

Kania membuka matanya perlahan.Sekitar kurang lebih lima menit setelah ia benar-benar sudah bangun.Ia segera beranjak dari tempat tidurnya.Tidak lupa juga Kania membersihkan tempat tidur miliknya.Gadis itu lalu melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Kania berniat untuk memasak di dapur.Namun melihat punggung tegap milik seseorang membuatnya penasaran.Kania sudah tidak heran dengan tingkah laku laki-laki itu.Pasti laki-laki itu akan memasak jika sedang melakukan kesalahan padanya.

Kania mendekat ke arah laki-laki itu.Tatapannya kini beralih pada masakan laki-laki itu."Lo masak?”tanya Kania sengaja berbasa-basi.Walaupun dia sudah tahu jawabannya.

Arka berbalik badan,lalu mengangguk sebagai jawaban.Dalam hatinya ada rasa senang yang muncul.Jantungnya pun sudah berdegup lebih kencang kali ini.

Kania menghela nafasnya.Kali ini mungkin ia tidak boleh terlalu egois.Kania mendorong pelan lengan Arka."Lo duduk aja,biar gue yang bawain ke meja makan,"ucapnya meyakinkan.

Arka menuruti saja,permintaan Kania.Siapa tahu setelah ini gadis itu mau memaafkan kesalahannya.Ia sangat tersiksa dengan keadaan seperti ini.Kania benar-benar berbeda.Tidak seperti biasanya.

Kania sudah menata beberapa makanan dimeja dengan rapi.Ia mendudukkan tubuhnya di hadapan Arka.Kania tak memedulikan tatapan Arka padanya.Ia hanya diam menunduk.Sehingga terjadi keheningan yang melanda mereka berdua.

Kania berniat ingin mengambil nasi.Supaya mereka cepat sarapan pagi.Tetapi malah pasangan itu memegang centong nasi secara bersamaan yang menyebabkan tangan mereka berpegangan.Mereka berdua bertatap tatapan sangat lama.Kania yang tersadar akan hal itu lantas melepaskan pegangan tangan mereka.Dan memutuskan kontak mata diantara keduanya.

“Lo duluan aja,”ucap Kania mempersilahkan.Namun tatapannya tak berani menatap manik mata milik kekasihnya.

“Gue ambilin?”tawar Arka membuat Kania terkejut.Gadis itu menggeleng pelan.Lalu mulai mengambil nasi dengan ekspresi yang membuat Arka gemas sendiri.

Arka bahkan tak berkedip menatap Kania.”Gemes,”gumam Arka tanpa sadar.Kania yang mendengarnya.Hanya bisa memalingkan wajahnya.Menahan salah tingkahnya.Jika sedang tidak marah.Pasti ia sudah mengumpati laki-laki tampan tersebut.

Beberapa menit kemudian.Kedua sejoli itu sudah selesai melakukan sarapan pagi.Kania berniat kembali ke kamarnya untuk menghabiskan waktu minggunya dengan membaca novel koleksinya.Namun tangan besar milik kekasihnya berhasil mencegah langkahnya.Laki-laki itu menahan pergelangan tangannya.

ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang