[🚫 DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI 🚫]
HAPPY READING ALL 💐
•
•
•"Walaupun perasaanmu bukan untukku,tapi setidaknya hargailah aku sebagai pasanganmu,"
Kania Saquella
B
RAK!!
Sebuah mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi menabrak pohon yang berada di samping kanan jalan.Entah apa penyebab mobil tersebut mengalami kecelakaan,mereka semua tidak ada yang tahu.Warga desa yang ada di sekitar situ turut membantu mengevakuasi korban.Dan membawanya ke rumah sakit.
Sementara Kania menghela nafas lega karena dirinya berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.Untung saja dia berlari dengan cepat.Kalau tidak mungkin dia juga akan luka-luka seperti orang yang menyetir mobil tersebut.Tanpa berlama-lama disitu,Kania memilih duduk di halte seberang jalan untuk menenangkan dirinya.
Kania mengambil botol minumnya yang terletak di tas bagian samping kiri.Lalu dia meneguk air minumnya tersebut.Setelah cukup dia kembali meletakkan botol minumnya di tempat semula.Dia sangat bersyukur sekali karena tidak menjadi korban kecelakaan tersebut.Hikmah yang dapat dia ambil adalah harus tetap berhati-hati dimana pun berada.
"Ayo pulang bareng,"ajak Arka masih dengan perkataan yang sama seperti tadi.Tapi bukannya menjawab tetapi Kania pura-pura sibuk dengan ponselnya.Tidak peduli jika Arka malah akan berbalik marah dengannya.
Arka memegang pundak Kania agar gadis itu mau menatapnya.Tapi bukan tatapan Kania yang Arka dapatkan.Justru tepisan risih yang Arka dapatkan dari gadis itu.Arka sebenarnya sudah dapat menebak ini.Tapi Arka tetaplah Arka yang selalu kekeuh dengan pendiriannya.
"Gue bisa pulang sendiri.Lo kalau mau anterin cewe lo pulang juga nggak apa-apa,"kata Kania tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
Arka menghela nafas."Lo cewe gue.Ayo pulang sekarang."balas Arka mencoba membuat Kania luluh.Tapi Kania hanya bersikap biasa saja dan tak peduli dengan ucapan Arka.
Saat ada sebuah taksi melintas.Kania segera melambaikan tangannya untuk menyetop taksi tersebut.Saat taksi sudah berada dihadapannya.Tanpa mengatakan sepatah kata pun Kania segera masuk ke dalam taksi tersebut.Dia tidak tahu ingin pergi kemana.Yang penting sekarang dia sudah terhindar dari Arka.Dan dengan tempat yang dia tuju bisa dipikirkan belakangan.
0∆0
Kania memilih untuk tidak pulang ke apartemennya atau pun ke rumahnya.Dia tadi memutuskan untuk menginap di hotel saja.Tidak peduli kalau dia mengeluarkan biaya mahal.Yang penting pikirannya dapat tenang dahulu.Dia tak memberi tahu ini pada siapa pun.Bahkan Arka, orang tuanya,dan sahabatnya sekalipun.
Semilir angin diudara tak membuat Kania merasa tak nyaman.Dia justru semakin larut dengan pikirannya saat berada di balkon tersebut.Banyak sekali sesuatu yang terus mengganggu pikirannya.Dia tak tahu harus apa.Sebenarnya dia ingin segera memaafkan Arka,tapi hatinya selalu menolaknya.
Suasana yang dingin.Semakin mendukungnya untuk melamun memikirkan sesuatu.Tetapi beberapa detik selanjutnya suara deringan ponsel mengganggunya.Bukannya mengangkat telepon tersebut.Kania malah tetap diam di tempat dan seolah tak ada telepon yang masuk diponselnya.Awalnya Kania bersikap biasa saja.Tapi suara telepon yang terus menganggunya.Membuatnya mau tak mau mengangkatnya.
Kania membiarkan Arka memulai pembicaraan.Dia hanya diam setelah mengangkat telepon dari lelaki itu.Dirinya masih kesal dengan Arka yang tak bisa belajar dari kesalahannya yang sebelum-sebelumnya.Lelaki itu pasti selalu mengulangi kesalahan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)
Teen Fiction(🚫DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI🚫) DILARANG MEMPLAGIAT CERITA INI,KARENA CERITA INI BERDASARKAN PEMIKIRAN SAYA SENDIRI‼️ ••• Bercerita tentang Kania Saquella.Murid perempuan kelas XI dari SMA Garuda.Murid yang berparas sangat canti...