18 | TAKUT

1.1K 68 19
                                    

[🚫 DILARANG SALAH LAPAK ATAU PROMOSI DI LAPAK INI 🚫]

HAPPY READING ALL 💐


"Pelukanmu sangat menenangkan bagiku,"

Arka Dewantara


Kania mendudukkan dirinya di kursi dekat lapangan.Dia disini benar-benar sendiri.Ketiga temannya tengah mengerjakan pr di perpustakaan atas suruhan guru mereka.Kania untungnya sudah mengerjakan tugasnya tadi malam diajari oleh Arka.Kini dia bisa bersantai-santai sembari menatap cowok-cowok ganteng yang tengah beraktivitas.

Kania tengah malas mencari dimana kekasihnya.Dan ia pun belum mengisi perutnya yang sudah keroncongan dari tadi.Alasannya karena ia terlalu betah berada disini dan malas gerak dari tempatnya.

Tak berselang lama Arka dan temannya datang menghampiri Kania.Mereka sepertinya sehabis berolahraga.Kelihatan sekali keringat mereka bercucuran membasahi seluruh badan.Tapi sialnya keringat itu malah menambah kadar ketampanan mereka.

"Liat apa?"tanya Arka sembari menutupi arah pandangan Kania.

Kania berdecak kesal."Liat cowok ganteng lah."ucap Kania menekankan kata ganteng.Sengaja dia ingin melihat bagaimana reaksi laki-laki itu saat Kania sengaja memanas-manasinya.

Arka melangkah maju mendekatkan wajah mereka berdua.Kania sedikit memundurkan wajahnya agar hidung mereka tak bertubrukan.Kania benar-benar menahan nafasnya.Arka kali ini sangat gila.

"Gantengan gue,"bisik Arka dengan seulas senyum menyeringai.

Kania memalingkan wajahnya.Jantungnya kali ini berdegup lebih kencang.Ia pun merasakan kupu-kupu berada di perutnya.Wajahnya pun sudah merah merona.Senyum laki-laki itu benar-benar membuat Kania ingin pingsan.

"Yeuu,bucin mulu lo berdua!"ledek Alfa memutar bola matanya jengah.

"Yeuu,gay mulu lo,Kak!"balas Kania menirukan nada bicara laki-laki itu.

Leo dan Reyhan tertawa kecil mendengar ucapan Kania.Gadis itu selalu bisa membalikan ucapan temannya yang satu itu.Mereka jika sudah disatukan memang seperti itu.

"Kalau bukan ceweknya Arka udah gue-"belum sempat Alfa menyelesaikan ucapannya Arka lebih dahulu memotongnya.

Arka menatap tajam temannya yang satu itu."Apa?"tanya Arka menantang.

"Nggak maksudnya Kania udah gue sayang,"Alfa mengelus-elus rambut Kania dengan lembut.

Leo menghela nafasnya."Lo cari mati apa gimana?"bisiknya pelan.

Arka saat ini menahan emosinya.Urat-uratnya menonjol karena hal itu.Tatapannya pun menghunus seperti ingin menjadikan Alfa samsak alami.Aura Arka kali ini benar-benar mengerikan.

"Mampus!"cetus Reyhan mengompori

Kania mengelus lengan Arka.Supaya emosi laki-laki itu bisa reda."Ck! Cemburuan banget sih,Kak."ucapnya yang membuat ketiga teman Arka menahan tawanya.

"Nggak,"elak Arka mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Iya deh iya! Lo udah makan belum?"tanya Kania menatap hazel coklat itu dengan lekat.

Arka menggeleng."Lo?"tanyanya.

"Belum juga sih.Lo mau makan sekarang atau mau ganti baju dulu?"tawar Kania masih menatap kekasihnya.

Ketiga teman Arka hanya memutar bola matanya malas.Kedua pasangan itu apabila sudah ketemu maka akan memamerkan kebucinan mereka.Hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka bertiga yang jomblo.

ARKANIA | PERJODOHAN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang