PROLOG

598 26 7
                                    

"Dia terus yang dapat perhatian kamu, akunya kapan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia terus yang dapat perhatian kamu, akunya kapan?"

- Kyra Faye Alora -

★★★

"Bagaimana, Dokter?" Nenek Kyra bertanya setelah membantu Kyra untuk duduk di ruangan konsultasi bersama dengan Dokter Adam.

Kondisi Kyra sangat jauh dari kata baik. Neneknya menemukan Kyra yang pingsan di kamarnya. Jantungnya semakin melemah sejak seminggu belakangan ini, membuat Kyra kesusahan untuk melakukan aktivitas nya.

"Untung saja cepat dibawa kesini, jadi bisa segera saya tangani," lalu Dokter Adam menatap Kyra. "Kenapa bisa pingsan, Kyra?"

Kyra menarik nafasnya sekali sebelum berbicara. Itupun dia lakukan dengan susah payah. Setelah dirasa cukup, Kyra mulai menceritakan bagaimana dirinya bisa terjatuh pingsan di kamarnya.

"Tadi rasa sesaknya kambuh lagi, Dok. Nggak tau kenapa kali ini nggak bisa ditahan lagi sampai saya mau mati rasanya. Tadinya saya mau ambil oksigen untuk mengurangi rasa sesaknya, tapi saya nggak sanggup lagi. Pas saya bangun udah ada disini," ujar Kyra.

"Saya pikir saya nggak akan bisa lihat matahari lagi," sambung Kyra pelan.

"Kyra," tegur Neneknya tidak suka Kyra berbicara seperti itu. Tangan yang sudah keriput itu mengusap tangan Kyra dengan lembut.

"Begini, kondisi jantungnya semakin memburuk. Padahal obat yang saya berikan sudah yang terbaik. Apa obatnya tidak berfungsi di kamu, Kyra? Atau kamu yang menyebabkan penyakit kamu kambuh kembali?"

"Apa ada cara lain yang bisa dilakukan selain mengkonsumsi obat-obatan? Saya capek, Dok, kalau hidup saya terus bergantung pada obat-obat itu," ucap Kyra masih dengan nafas yang tak beraturan.

"Saya sudah menyarankan untuk melakukan tindakan operasi. Namun kamu yang menolaknya, bukan?"

Kyra hanya diam. Dia benar-benar tak menyukai keadaannya yang sangat lemah.

"Kyra, saya sudah menjadi dokter yang menangani kamu selama dua tahun ini. Saya hanya melihat dua puluh lima persen perjuangan kamu untuk sembuh. Penyakit kamu bisa diobati kalau kamu memang benar-benar ingin sembuh. Mau, kan, mencobanya?"

Kyra membalasnya dengan senyuman. "Saya akan coba, Dokter."

"Apa ada keluhan yang lain?" Tanya Dokter Adam untuk memastikan.

"Belakangan ini saya cepat lelah. Turun tangga aja saya nggak begitu kuat. Kalau pas lagi deg-degan kadang terasa sakit di jantung saya."

Dokter Adam mengangguk-anggukkan kepalanya. "Saya akan berikan beberapa obat lagi untuk tekanan darah rendah dan kontrol detak jantung kamu. Harus kamu tekuni dalam pengobatan ini. Jangan menyerah Kyra, kamu anak yang kuat."

About Kyra's Life [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang