18. Kanan atau Kiri?

79 8 0
                                    

"Hati-hati sebelum berbicara, karena 'menyesal' akan selalu ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati sebelum berbicara, karena 'menyesal' akan selalu ada."

- Kyra Faye Alora -

★★★

Kyra duduk di tepi tempat tidurnya. Ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Ia menatap bingung sebuah paper bag di atas mejanya, pemberian dari Nala yang dititipkan padanya untuk diberi ke Arion.

Kyra menolaknya mentah-mentah ketika Nala menyuruhnya untuk memberikan bingkisan tersebut ke Arion. Tetapi Nala terus memaksa dan memohon padanya. Nala sendiri mengaku tidak berani untuk memberikan langsung kepada Arion dengan alasan Arion yang galak.

Bukannya tidak mau membantu, tapi Kyra sendiri juga sedang tidak saling sapa dengan Arion. Sekarang, Kyra bingung bagaimana cara memberikan bingkisan Nala pada Arion.

Kyra mengacak rambutnya frustasi, ia merengek sendirian. "Ini gimana cara ngasihnya ke Bang Arion?"

"Nyebelin banget, sih! Kak Nala yang jatuh cinta tapi malah gue yang uring-uringan," kata Kyra kesal.

Kyra menarik napas panjang, ia sedang mengumpulkan keberanian. Kyra meraih paper bag tersebut dan menatapnya sebentar. Kemudian ia berjalan menuju pintu kamarnya.

Kyra melihat pintu kamar Arion yang tertutup, ia semakin deg-degan. Kyra berjalan pelan menuju pintu kamar Arion. Sampai di depan pintu, Kyra menggigit kuku jarinya sebab bingung harus bagaimana.

Kyra mengangkat tangannya, ia ingin mengetuk pintu kamar Arion. Namun, sebelum Kyra mengetuknya, pintu tersebut sudah terbuka lebih dulu dan menampakkan Arion yang memakai kaos hitam dengan celana pendek selutut. Rambut lelaki itu basah, menandakan ia baru saja mandi.

Arion menatap Kyra dengan wajah dinginnya, lelaki itu membuat Kyra lebih gugup dari sebelumnya.

Kyra menyerahkan paper bag yang dibawanya, Arion menatap sebentar paper bag tersebut, lalu ia kembali menatap Kyra. Sebelah alisnya naik pertanda ia bertanya.

"Itu ... Hm," aduh, Kyra semakin gugup saja dibuatnya. Pasalnya, tatapan Arion pada Kyra sangat tidak bersahabat.

"Dari Kak Nala," Kyra menatap Arion sebentar, kemudian beralih menatap tangannya. Ia terlalu takut untuk bertatapan dengan Arion. Wajah lelaki itu tidak ada ramah-ramahnya sama sekali.

Arion mengambil paper bag tersebut dari tangan Kyra, kemudian ia berlalu dari hadapan Kyra. Gadis itu masih tetap di posisinya, ia menggigit bibir bawahnya sembari memejamkan mata. Jantungnya berdegup kencang gara-gara Arion.

Kyra berbalik, ia kembali menuju ke kamarnya dengan mulut yang mengoceh karena kesal pada Arion. "Bukannya bilang makasih, malah pergi gitu aja," ucapnya kesal.

★★★

Pagi ini, Kyra terpaksa pergi ke sekolah dengan menggunakan bus umum, dan ia harus menunggu beberapa menit di halte bus. Kyra bisa saja meminta Reivant untuk menjemputnya, tetapi Kyra tidak ingin merepotkan dan lebih memilih untuk naik kendaraan umum saja. Arion? Bahkan Kyra saja belum bertegur sapa dengan lelaki itu.

About Kyra's Life [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang