"Jadi orang jujur ternyata susah banget, ya?"
- Kyra Faye Alora -
★★★
Kyra membuka lebar pagarnya yang menjulang tinggi. Dan benar saja, Reivant sudah berada di depan rumah Kyra. Lelaki yang mempunyai lesung pipi di kedua pipinya tersenyum lembut pada Kyra, hati Kyra menghangat dibuatnya.
Kyra menghampirinya dengan malu-malu karena diberi senyum seperti itu. "Aku kira kamu nggak akan datang," kata Kyra berdiri di depan Reivant.
Reivant memakaikan helm di kepala Kyra agar aman, lalu membalas perkataan Kyra. "Kan udah janji."
"Biasanya juga kalau janji di ingkari," kata Kyra, sengaja untuk menyindir.
"Kali ini enggak," Reivant membalasnya sambil tersenyum.
Kyra memiringkan kepalanya menatap Reivant. "Berarti besok-besok iya?"
Sontak Reivant tertawa. "Enggak, aku mau tepati janji aku ke kamu, selalu."
Kyra tersenyum lalu naik ke motor Reivant, tidak lupa untuk memeluk punggung tegap Reivant. Setelah mengecek Kyra aman di belakangnya, Reivant memajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Kyra menaruh dagunya di bahu Reivant, menatap Reivant yang sedang fokus mengendarai motornya dari kaca spion.
"Udaranya dingin, ya, Rei. Kayak kamu ke aku dulu," Kyra terkekeh geli di akhir kalimatnya.
Reivant mengarahkan pandangannya ke spion motornya untuk menatap Kyra. Lelaki itu tersenyum manis. "Kamu hebat bisa buat aku luluh sama kamu."
Kyra tersenyum bangga. "Iya, lah, Kyra gitu, loh." Lalu Kyra kembali menyandarkan kepalanya di punggung Reivant.
Kyra tiba-tiba teringat sesuatu. Dia kembali melihat Reivant melalui spion kaca motor Reivant.
"Rei, temeni aku nanti malam, yuk. Aku mau beli kue untuk Nenek, besok Nenek ulang tahun," kata Kyra bersemangat. Dia selalu semangat setiap tahunnya untuk merayakan ulang tahun wanita satu-satunya yang saat ini Kyra punya.
Reivant termenung di sela-sela ributnya kendaraan lainnya. Reivant bingung ingin menjawab apa.
"Aku nggak bisa," balas Reivant pada akhirnya.
Senyum di wajah Kyra langsung hilang. "Kenapa?" Tanyanya lesu. Padahal dia sangat ingin merayakan ulang tahun Neneknya bersama dengan Reivant.
"Aku mau antar Bunda ke tempat temannya," balas Reivant sembari menatap Kyra melalui kaca spion nya.
"Oh gitu ya. Ya udah deh, aku pergi sama Bang Arion aja," kata Kyra kembali tersenyum. Kyra tidak bisa melarang kalau tentang Bunda Reivant, karena Kyra tahu bagaimana sayangnya Reivant terhadap Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Kyra's Life [Selesai]
Teen Fiction"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡." - 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐊𝐲𝐫𝐚'𝐬 𝐋𝐢𝐟𝐞 - Kematian menjadi salah satu hal yang membuat Kyra trauma. Orang tuanya meninggal sejak ia kecil karena insiden kecelakaan...