"Nggak ada yang boleh nyakitin Kyra, dia pantas untuk bahagia."
– Reivant Daniswara –
★★★
"Selamat pagi, cantik." Reivant duduk di depan Kyra yang sedang menikmati makanannya.
Kyra melirik jam di ponselnya, "Udah menjelang siang, Rei." Ucap Kyra dengan tampang polosnya.
Reivant berdecak, merusak suasana aja, deh! Untung sayang, ucap Reivant dalam hati.
"Tumben makan disini," Reivant melihat Kyra yang sedang asik dengan makanannya.
"Laper," balas Kyra seadanya.
"Memangnya tadi nggak sarapan?" Reivant melipat tangannya di meja sembari memperhatikan Kyra.
Kyra menggeleng, ia mendongak untuk menatap Reivant sehingga tatapan keduanya bertemu. Padahal mereka sudah sering bertatapan seperti itu, tetapi Kyra tetap tidak bisa menormalkan hal tersebut yang membuatnya deg-degan setengah mati.
Entahlah, Kyra terima dibilang lebay oleh kalian. Bahkan Kyra sendiri pun tak mampu mendeskripsikan rasanya ditatap seperti itu oleh Reivant. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, ia juga malu, salah tingkah, dan juga— Ah, sudahlah. Silakan rasakan sendiri bagaimana rasanya ditatap oleh lelaki tampan seperti Reivant.
"Kyra?" Suara lembut Reivant kembali menyapa Kyra dari rasa deg-degannya. "Kenapa diam?"
Kyra menggeleng pelan, ia memundurkan kursinya untuk berdiri. "Aku mau ke toilet dulu." Kyra hendak pergi ke toilet, tetapi percayalah, itu sebenarnya hanya alibinya saja supaya ia bisa menjauh dari Reivant barang sedetik saja. Setidaknya Kyra harus menormalkan kembali dirinya yang sudah salah tingkah seperti ini.
Reivant menahan tangan Kyra yang hendak pergi. "Biar aku temenin, ya," ucap Reivant.
Plak!
Kyra memukul tangan Reivant yang menahan tangannya. Laki-laki itu meringis karena pukulan Kyra terasa cukup kuat.
"Kok aku dipukul?" Tanya Reivant dengan wajah sedihnya.
"Ya makanya jangan pegang-pegang!" Balas Kyra dengan nada sewot. Biasanya juga nggak marah kalau di pegang, batin Reivant.
"Lagian ngaco banget mau temenin aku, mau ngapain, hah?! Mau ngintip?!!"
"Bukan git– "
Belum sempat Reivant menjawab, Kyra sudah pergi dari hadapannya. Reivant menatap punggung Kyra yang mulai menjauh sambil menggaruk pelipisnya. Kok dia marah-marah? PMS kali, ya?
Notifikasi di ponsel Kyra berhasil menyita perhatian Reivant dari Kyra. Lelaki itu membuka ponsel Kyra dengan mudah. Ia mengernyitkan dahi ketika membaca sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Kyra's Life [Selesai]
Novela Juvenil"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡." - 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐊𝐲𝐫𝐚'𝐬 𝐋𝐢𝐟𝐞 - Kematian menjadi salah satu hal yang membuat Kyra trauma. Orang tuanya meninggal sejak ia kecil karena insiden kecelakaan...