"It's okay, Sayang. Nggak perlu takut, i'm here."
- Reivant Daniswara -
★★★
Motor besar Arion memasuki kawasan sekolah. Seruan sebagian siswi membuatnya bak idola yang mempunyai banyak penggemar. Begitu Arion membuka helmnya, jeritan pun makin terdengar.
Kyra yang sedang menunggu Arion membuka helmnya pun hanya bisa menghela napas sembari memutar bola matanya, Kyra pikir mereka terlalu berlebihan. Andai saja mereka tahu bagaimana galaknya seorang Arion Abraham, Kyra yakin seratus persen Arion tidak akan mempunyai penggemar lagi.
Usai membuat ricuh satu sekolah akibat ketampanannya, Arion berjalan lebih dulu yang diikuti Kyra dibelakangnya. Arion melambatkan langkahnya supaya ia dan Kyra dapat berjalan bersebelahan.
"Kemarin kenapa pulang telat?" Tanya Arion.
"Bunda Reivant kecelakaan, jadinya aku temenin dia di rumah sakit," terang Kyra.
Arion menoleh ke samping, ia menatap wajah Kyra dengan saksama. "Pipi lo kenapa?"
Kyra memegang sebelah pipinya yang kemarin terkena amukan Ibu tiri Reivant. "Di gigit nyamuk," jawab Kyra asal.
Arion kembali memperhatikan jalannya, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Lo pikir gue bisa dibohongi?"
Kyra berdecak menatap Arion, lelaki itu terlalu sulit untuk ditipu. "Kasih tahu sebelum gue cari tahu sendiri," desak Arion.
"Kemarin–"
Belum sempat Kyra menyelesaikan kalimatnya, pandangannya jatuh pada seseorang yang dikenalnya. Kyra menghentikan langkahnya, ia menggoyang-goyangkan lengan Arion, ia menunjuk Nala yang tampaknya sedang dijahili seseorang.
"Bang, itu Kak Nala lagi digangguin, tolongin, gih," ucap Kyra.
Arion mengikuti arah tunjuk Kyra. Ia melihat Nala yang sedang berusaha mengambil sepatunya yang diangkat tinggi-tinggi oleh seorang lelaki.
Arion kembali menatap Kyra. "Bukan urusan gue. Cepat jawab, jangan bahas yang lain." Titah Arion.
Kyra menutup mulutnya ketika melihat Nala terjatuh sebab tersandung kaki lelaki itu. Arion mengikuti arah pandang Kyra. Ia mengamati lekat-lekat lelaki yang sedang menertawakan Nala karena gadis itu terjatuh.
"Bang, tolongin buruan! Kasian, ih, Kak Nala sampai jatuh gitu," ucap Kyra.
Arion menghela napas, ia melangkahkan kakinya mendekati Nala yang kini menjadi pusat perhatian satu sekolah, bahkan kini siswa siswi mulai mengerubunginya.
Kyra menghela napas, ia lega karena Arion mau menolong Nala, dan pastinya ia lega karena bisa selamat dari desakan Arion.
Kyra melangkah pergi menuju kelasnya sebelum Arion kembali menghampiri dan bertanya padanya lagi. Ia percaya Abangnya yang galak itu masih memiliki hati untuk membantu Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Kyra's Life [Selesai]
Teen Fiction"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡." - 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐊𝐲𝐫𝐚'𝐬 𝐋𝐢𝐟𝐞 - Kematian menjadi salah satu hal yang membuat Kyra trauma. Orang tuanya meninggal sejak ia kecil karena insiden kecelakaan...