01| MUSUH ABADI

59.9K 3.9K 290
                                    

Hello, u can call me Bi, or Abi. Don't call me author or min or whatever. Hope u enjoy this story.

Bisa kali sebelum baca pencet vote dulu😉

***

"Ada yang tawuran lagi di belakang sekolah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang tawuran lagi di belakang sekolah!"

"Parah gak?"

"Parah banget!"

"Siapa aja?"

"Siapa lagi? Bondan!"

Siang itu harusnya jadi siang tertenang di SMA PANCASILA, sebab satu minggu ke depan sekolahnya tengah mengadakan ujian akhir semester dimana harusnya para siswa diharapkan untuk belajar yang sungguh-sungguh supaya bisa mengikuti ujian dengan baik.

Tetapi itu tidak berlaku bagi beberapa siswa, sebutlah mereka berandalan Pancasila, kaum paling belakang di sekolahnya. Berandalan paling tidak berguna, tidak bisa di ajak kerja sama juga paling Nora benci.

"Ra, ayo buruan ke depan!" ajak Karina yang tiba-tiba muncul di ambang pintu. "Kali ini tawurannya parah banget, Ra!"

Nora menghela napas, ia meletakan buku dan pulpen yang semula tengah ia gunakan di atas meja, lalu bangkit dan berjalan mendekatinya.

"Ayo!"

Keduanya kemudian berjalan menyusuri tiap koridor hanya untuk samlai di belakang sekolah dimana para siswa tengah bergerombol dengan raut penasaran.

Aksi tawuran itu memang telah usai sejak tadi sebab banyak guru yang turun tangan, untunglah tidak ada korban jiwa dari tawuran kali ini.

"Kalian dari sekolah mana lagi?!" suara pak Ahmad menggelegar, menatap lawan tawuran para muridnya, membuat Nora bergidik ngeri.

"SMA KENCANA," sahut salah seorang dari sana.

"Saya akan laporin kalian ke sekolah kalian, supaya mendapatkan hukuman yang setimpal! Sementara itu obati luka kalian!"

Para siswa yang terlibat tawuran berlutut disepanjang jalan dengan sama-sama melepaskan pakaian bagian atas mereka, para guru memeriksa, takutnya ada senjata tajam yang coba mereka sembunyikan.

"Tidak ada senjata tajam pak," lapor pak Adi.

Pak Ahmad menatap murid didiknya dengan luar biasa kecewa. "Bawa mereka masuk pak, saya mau kasih hukuman supaya jera!"

Lalu beberapa siswa dari SMA PANCASILA yang terlibat tawuran di bawa masuk oleh beberapa guru.

"Tangan di atas kepala!" teriaknya yang langsung dituruti oleh mereka.

Nora menggelengkan kepalanya, hal seperti ini setidaknya akan terjadi setiap satu bulan sekali bahkan lebih.

Mereka berengsek, mereka membahayakan orang lain juga menyusahkan yang lain.

BADBOY TO BE A DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang