12| MORNING SICKNESS

36.8K 2.7K 359
                                    

Hai, panggil aku ABI ya!!

Kamu tim Bondan Miskin atau Bondan Kaya nihh??

Jangan lupa vote dan komen yaa

Happy reading🖤

BUGH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUGH.

Bondan memberikan bogeman keras pada perut cowok dihadapannya.

"Ampun, Dan!" ucap si empunya seraya meringis pelan, mukanya sudah babak belur pun dengan tubuhnya yang sudah mati rasa setelah dihajar habis-habisan oleh Bondan.

Tadinya Bondan akan kembali meninjunya tapi tepukan pelan dibahunya membuat Bondan menoleh. "Apa?" sewotnya.

"Udah, bos. Hampir mati anaknya." Riko memberitahunya, walaupun Badrun yang di hajar habis-habisan oleh Bondan, yang meringis kesakitan malah dirinya. Tak terbayang kalau ia yang ada di tempat Badrun sekarang.

Bondan menarik napas dalam-dalam, bukan rahasia lagi, Bondan terkenal karena brutal. Bukan hal aneh kalau setiap tawuran yang terjadi, ialah yang memimpin.

Bondan mengamati kondisi si Badrun dengan teliti, benar juga, udah hampir semaput orangnya. "Hapenya mana?" Ia kembali menatap Riko seraya menengadahkan telapak tangannya.

Riko menyerahkan ponsel yang menjadi tujuan Bondan kemari. Bondan menerimanya, kemudian ia berjongkok dan kembali mendekati Badrun. "Sekali lagi lo macem-macem sama cewek ini, habis lo sama gue!"

Badrun dengan takut-takut mengangguk, bukan rahasia lagi kalau Badrun adalah pencopet ulung di daerahnya, kerap keluar masuk penjara ternyata membuatnya sama sekali tak jera. Sialnya, ia selalu melakukan hal yang sama.

"Iya, Dan. Gue janji gak akan gangguin cewek itu lagi!"

"Bagus!" Ia kembali beranjak.

Padahal sebelumnya hubungan Bondan dan Badrun terbilang baik-baik saja, tapi karena hal ini ia jadi benci mati-matian pada sosok cowok berperawakan pendek ini.

"Emang siapa sih ceweknya, Dan? Ampe lo sebegininya" Riko bertanya dengan penasaran.

Bondan menyunggingkan sebelah bibirnya. "Cewek gue."

Riko membulatkan bibirnya. "Pantesan dia kesetanan begitu," gumamnya.

"Gue cabut ya, Ko! Thanks. Lo awasin terus dia, kalao berani cari masalah lagi sama gue, jangan harap bisa keluar hidup-hidup."

"Siap, bos!"

****

Nora masih menangis dengan sesenggukan, padahal handphone tersebut sudah berada di genggaman tangannya.

BADBOY TO BE A DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang