24| PENJELASAN

11.3K 1.2K 320
                                    

Hai guys, panggil aku ABI yaa ...

Makasih banyak loh target di part sebelumnya udah tercapai🙏

Jangan lupa vote dan komen  ...

"Ra, lo tenang aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, lo tenang aja. Ada gue." Bondan melarikan tangannya pada punggung tangan Nora, lalu di usapnya dengan menggunakan ibu jarinya.

Nora menoleh. "Gimana kalo mereka ngebenci gue?"

Bondan mendatapnya dengan kening yang berkerut. "Sahabat mana yang ngebenci sahabatnya cuma karena hal ini?"

"Cuma? Gue hamil, Bondan! Gue hamil di umur gue yang 18 tahun."

Bondan menghela napasnya lelah. "Ya udah, kalo mereka ngebenci lo, lo kan masih punya gue. Gue bisa kok nemenin lo 24/7."

Nora berdecak kemudian memalingkan wajahnya, tatapannya benar-benar terarah pada pintu yang ada di hadapannya, menunggu kedatangan teman-temannya.

Sesuai janjinya pada Karina, Nora akan memberitahukan semuanya pada teman-temannya yang lain, begitupun dengan seluruh teman-teman Bondan. Alhasil, selepas bel berbunyi, Nora dan Bondan menyuruh mereka semua untuk pergi ke ruang kelas yang sudah mereka beritahukan.

CEKLEK.

Sampai tiba-tiba pintu terbuka, satu persatu teman-teman mereka memasuki ruang kelas.

"Ini ada apaan sih, kok gue makin penasaran ya?" gumam Siena, tetapi tak ada yang menjawabnya.

"Sambil nyebat gak papa, kan ya?" tanya Gentala dengan rokok yang terselip di antara jemarinya.

"Ya lo pikir aja sendiri," dengus Adara dengan kesal, sebab asap rokok itu mengenai wajahnya.

Gentala mengangkat kedua tangannya. "Oke, gue buang!"

"Sandi, sialan lo! Lo bilang gak ada duit, itu apaan di tangan lo!" Karina yang baru datang langsung mencak-mencak.

"Pacar gue kenapa matanya ijo banget buset kalo sama duit," keluh Sandi. "Ini duit bersama, ya kan Nath?" Sandi menyenggol bahu Nathaniel yang hanya di balas anggukan oleh cowok itu.

"Hah? Duit bersama?" beo Beben yang duduk di sebelah Gentala. "Kapan kita ngumpilinnya?"

"Yeuu anying!" seru Sandi tertahan.

"Kan ketahuan lo," ujar Karina dengan sinis.

Sandi nyengir lebar. "Ya udah, lo mau apa, babe?"

"Ini mau dengerin mereka gak?!" sentak Adara yanh mulai bosan dengan ulah teman-temannya.

Sandi dan Karina nyengir lebar.

BADBOY TO BE A DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang