Berandal sekaligus tukang tawuran itu akan menjadi seorang ayah!
***
Nora tiba-tiba saja terbangun di atas ranjang yang sama dengan seorang cowok yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Dua minggu kemudian, ia dinyatakan hamil.
Ya, itu adalah anak...
Kalian semua gila!! Gak butuh waktu 24 jam buat 5k komen, sinting! Terima kasih sebanyak-banyaknya pokoknya, tetus dukung cerita BONDAN NORA yaa!!
Btw, jangan lupa share juga ke teman-teman kamu ya supaya yang ikutan gemes sama cerita ini banyakan hehe
Happy reading🖤
•
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nora benar-benar tidak bertenaga, bahkan untuk bangkit saja ia tidak mampu. Ayah benar-benar menepati perkataannya, ia tidak memberikan Nora makan, artinya hari ini terhitung dua hari Nora tidak makan.
Tubuhnya lemas bukan main, bahkan untuk membuka mata saja rasanya sangat sulit.
Yang paling memprihatinkan adalah perutnya yang terasa luar biasa lapar, tentu saja, kini ia tidak hanya seorang diri, ada orang lain juga yang membutuhkan nutrisi di dalam sana.
"Ayah ...." lirihnya. "Nora lapar."
Napasnya tersenggal-senggal, kerimgat dingin sudah mrmbanjiri dahinya, bahkan bibirnya sudah membiru.
Gudang yang pengap hanya menambah penderitaannya saja.
Tok .. Tok ... Tok.
Sekuat tenaga Nora mengetuk-ngetuk pintu berharap Ayah memiliki belas kasih untuknya walaupun sedikit saja.
"Ayah, keluarin Nora ...." pintanya dengan melas.
Ia tidak mau mati di sini, tidak mau seperti bundanya yang mati saat tengah mengandung.
Nora akan kembali memangis sebelum tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang kian mendekat dan berakhir dengan pintu yang terbuka lebar.
"Ayah," lirihnya seraya tersenyum lebar, senang bukan main.
Apalagi saat melihat di kedua tangan Ayah yang membawa sesuatu.
"Nih, makanan!" Ayah meletakan makanan itu tepat di hadapan Nora.
"Ayah, Nora mau keluar."
"Gak ada keluar sebelum anak itu mati!"
Nora menggeleng. "Dia gak akan mati."
"Terserah!"
Ayah berbalik hendak pergi, sebelum itu ia kembali menatap Nora. "Habisin makannya nanti ayah bebasin kamu."
Setelahnya ia kembali pergi dan mengunci pintu dari luar.
Melihat makanana yang ada di hadapannya, Nora seketika merasa senang, apalagi saat melihat salah satu menunya adalah makanan kesukaannya.
Hal pertama yang ia lakukan adalah meneguk minuman yang terlihat sangat segar. Barulah setelah dahaganya terselesaikan, Nora mulai memakan makanan tersebut.
