Lumayan cepet kan sekarang updatenya hehe, kayaknya setelah ini bakal cepet deh upnya, biar cepet ending😅
Terima kasih untuk semua dukungannya di setiap part ya, terus kawal cerita ini sampai tamat!
Happy reading, love🖤
•
•
•
Bondan berlari di sepanjang koridor rumah sakit, matanya sibuk memindai kesana-kemari mencari ruang rawat yang sudah Nora sebutkan sebelumnya.
"Ra, bapak gimana?" tanyanya begitu mendapati sosok Nora yang tengah duduk seorang diri.
Nora sudah akan membuka mulut sebelum tatapannya terpatri pada lengan Bondan. "Lo habis berantem?" Nada suaranya naik satu oktaf.
Nora benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikirnya, bagaimana mungkin cowok ini menyempatkan untuk berkelahi di saat ia sudah berjanji untuk tidak pernah mengulangi hal itu lagi.
"Ini gak penting okey?! Gue mau tahu keadaan bapak." Entah sadar, entah tidak, nada suara Bondan juga meninggi, raut wajahnya terlihat sangat gelisah.
Nora menghela napas berat. "Dokter masih periksa," ucapnya datar kemudian kembali duduk di tempat semula.
Bondan sadar, ia telah melakukan kesalahan pada Nora, ia membentaknya. Maka dari itu ia berjalan mendekatinya kemudian berlutut di hadapan lututnya. "Ra," panggilnya dengan lirih.
Andai saja Nora bisa menilai suasana hatinya lewat tatap matanya ini.
"Gue tahu salah ...."
"Ya udah, gak usah bahas. Fokus ke bapak aja dulu," ucapnya dengan mengalah. Tidak bagus juga kalau keduanya bersitegang sementara keadaan bapak lumayan gawat di dalam sana.
Bondan menganggu setuju, ia bangkit dari posisinya kemudian memilih duduk di samping Nora.
Keduanya sama-sama diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.
Bondan terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi pada bapak, dilihat dari riwayat penyakit bapak yang lumayan parah.
Bodoh. Harusnya Bondan tidak pernah memberikan bapak izin untuk bekerja daripada akhirnya akan menjadi seperti ini.
Sampai kegelisahannya sirna saat sebuah tangan menggenggamnya dengan lembut.
"Tangan lo harus diobatin," gumam Nora seraya melirik lengan seragam Bondan yang seluruhnya hampir berwarna merah oleh darah.
Bondan menggeleng. "Nanti aja, gue mau lihat keadaan bapak dulu."
Nora tidak berusaha membantahnya, sebab ia akan tahu ujungnya kalau hal itu terjadi. Yang bisa Nora lakukan adalah menggenggam lengan Bondan dan mengelusnya dengan pelan, berusaha menguatkannya walaupun Nora tidak tahu hal ini akan berpengaruh atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY TO BE A DADDY
JugendliteraturBerandal sekaligus tukang tawuran itu akan menjadi seorang ayah! *** Nora tiba-tiba saja terbangun di atas ranjang yang sama dengan seorang cowok yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dua minggu kemudian, ia dinyatakan hamil. Ya, itu adalah anak...