Hai, panggil aku ABI ya
Makasih untuk yang selalu ramein tiap partnya, jangan lupa untuk ramein juga part ini ya🖤
Happy reading ...
•
•
•
"Mana pistol Sean." Bondan menatap Nathaniel dengan datar. "Gue tahu lo yang ambil."
Nathaniel hanya diam seperti biasanya, tidak banyak berkomentar.
Sampai Bondan beranjak dan menatap ke arahnya dengan kesal. "Buat apa lo ngambil pistol ke mereka sih, Nath?"
"Dia duluan yang mulai," nada bicaranya sangat tenang, tak terganggu dengan ekspresi Bondan yang hampir meledak. Nathaniel memalingkan wajahnya. "Dia gangguin Siena."
Kedua mata Bondan menyipit. "Bukannya lo gak suka sama dia?"
"Emang. Tapi gue gak bisa diem aja pas mereka gangguin cewek kayak gitu, gue hajar dan tib-tiba dia ngeluarin pistol."
"Lo ambil pistolnya?"
Nathaniel mengangguk.
Bondan menghela napas berat. "Ya udah, siniin barangnya."
Nathaniel mengambil pistol tersebut dari dalam ransel kosongnya kemudian di serahkan pada Bondan.
"Kerja bagus." Bondan menepuk pundak Nathaniel beberapa kali. "Gue mau balikin pistol ini ke yang punya."
"Gue temenin."
Bondan menggeleng. "Gur bisa sendiri."
****
"Jadi gimana nilai ulangan lo, Sean?" tanya Nora seraya menatap cowok di hadapannya dengan penasaran.
"Lumayan."
"Syukur deh kalo lumayan, seenggaknya gak sia-sia gue ngajarin lo," ucapnya.
Sean mengangguk seraya tersenyum simpul. "Ra," panggilnya cukup serius.
"Hmm?"
"Lo kenal Bondan?"
Sejenak Nora terdiam, tak tahu harus menjawab apa. "Ken ... kenal, kan gue ketua OSIS pasti kenal sama siswa badung kayak Bondan," ucapnya dengan santai, berusaha menyembunyikan raut gugupnya.
Lagian kenapa tiba-tiba ngomongin Bondan sih. "Kenapa nanya dia?"
"Lo mau tahu sesuatu?"
Berkat perkataannya yang mengandung makna tersirat, sontak saja Nora mendekatkann wajahnya pada Sean. "Apa, Sean?"
Sean menyunggingkan sebelah bibirnya. "Bondan, dia itu ...."
Ting!
Perkataan Sean terhenti saat notifikasi di ponselnya berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY TO BE A DADDY
Teen FictionBerandal sekaligus tukang tawuran itu akan menjadi seorang ayah! *** Nora tiba-tiba saja terbangun di atas ranjang yang sama dengan seorang cowok yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dua minggu kemudian, ia dinyatakan hamil. Ya, itu adalah anak...