21| BERKELAHI

12.3K 1.3K 305
                                    

Hai guys, panggil aku ABI yaa ...

Btw, kemarin kan aku bilang tentang ganti cover dan judul gitukann. Nah kemarin tuh aku gak ngasih alasan kenapa judulnya jadi 'BADBOY TO BE A DADDY.'

Jadi gini, kalo judulnya cuma 'BONDAN' aja tuh kek gak menarik, kek udah pasaran dan yang paling utama, gak nyambung sama isi ceritanya. Sementara 'BADBOY TO BE A DADDY' kayaknya baru baca judulnya aja orang-orang udah 'ngeh' gimana isi dari cerita ini.

Jadi, aku bikin judul yang berhubungan sama isinya. Gituu, mohon diterima yaa🙏

Jangan lupa untuk vote dan komentar di part ini ya🖤

Happy reading🖤

Bondan tadinya sedang nongkrong santai di warung bang Deka bersama teman-temannya, sebelum salah seorang cowok memberitahukan bahwa Sean dan kawan-kawan tengah menunggu kehadiran mereka di belakang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bondan tadinya sedang nongkrong santai di warung bang Deka bersama teman-temannya, sebelum salah seorang cowok memberitahukan bahwa Sean dan kawan-kawan tengah menunggu kehadiran mereka di belakang sekolah.

"Si anjing, gak bisa dibiarin!" Gentala melempar rokok yang tinggal setengah.

"Ngapain lagi dah mereka," gumam Sandi yang mulai ikutan bersiap.

"Udah lama belom mereka datangnya?" tanya Bondan pada cowok itu.

Cowok yang napasnya saja masih ngos-ngosan itu menggelengkan  kepalanya. "Baru, Dan. Mereka baru datang, tapi bawa banyakan orang."

"Cupu bangsat," dengusnya. Bondan kemudian meminum kopi yang telah dibelinya sampai tandas. "Ayo cabut!" ajaknya pada yang lain.

Tentu saja Gentala, Sandi, Beben dan Nathaniel mengangguk setuju. Masing-masing dari mereka menaiki motor dan mulai melajukannya ke belakang sekolah, dimana musuhnya sudah menanti.

Ternyata benar saja, di sana sudah banyak sekali musuhnya yang berjajar.

"Nunggu kalian berasa nunggu cewek dandan, lama," seloroh cowok yang berdiri di samping Sean. Lalu gelak tawa mulai terdengar membahana.

"Biasanya yang dateng pertama itu kagak punya kegiatan, alias pengangguran," balas Beben dengan kesal.

Kelimanya turun dari motor, lalu berdiri dihadapan mereka dengan tak mengenal rasa takut.

"Ada keperluan apa lagi lo dan antek-antek lo ke sini?" Bondan menatap Sean dengan intens, kedua alisnya menukik tajam.

Sean menyunggingkan sebelah bibirnya, ia maju beberapa langkah kemudian mendekati Bondan. "Gampang aja, balikin pistol yang salah satu temen lo curi dari gue."

Bondan mengerjapkan kedua matanya berulang kali, pistol? Salah satu temannya mencuri?

"Maksud lo?"

Sean menatap Bondan tak kalah tajam, kedua tangannya bertengger pada bahu kokoh Bondan. "Gue yakin lo gak budeg."

BADBOY TO BE A DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang