Thank you for coming ♡
Happy Reading!!Sudah seminggu berlalu semenjak Arunika melakukan pemeriksaan setiap bulan.
Seperti biasanya, setiba di kampus. Gadis itu memilih menyendiri di perpustakaan. Ia terlalu malas bersosialisasi dengan mahasiswa seangkatannya. Baginya, ia hanya membuang waktu jika mengesankan semua orang.
"Ini bagus deh kayaknya" gumam Arunika seraya mengambil sebuah buku kumpulan motivasi dari beberapa orang ternama di Indonesia.
Diambilnya buku itu dari rak, kemudian ia kembali ke salah satu meja yang tersedia di perpustakaan itu. Lembar demi lembar ia baca dengan saksama. Menelaah setiap makna kata yang tertulis di buku itu.
"Huftt, andai aku sehat, mungkin penggalan kalimat ini bisa memotivasiku dengan cepat"
Helaan napas berat keluar dari mulutnya.
Ia teringat akan mimpinya untuk menjadi seorang psikolog, ia begitu gigih mempelajari ilmu psikologi dulu. Perlu dipertegas, dulu. Saat dimana, ia belum divonis menderita sindrom mielodisplasia atau praleukimia oleh dokter.
Namun, sekarang berbeda. Baginya, mimpi hanya mimpi, yang hanya akan ia dapati saat ia tertidur.
Pikirnya, bagaimana gadis berpenyakitan sepertinya bisa menolong orang-orang yang dalam kondisi sakit juga?.
Arunika tersenyum kecut kala menyadari bahwa hidupnya mungkin sudah tidak lama lagi.
"Lah, ngapain baca-baca quotes kayak ginian sih?" ucap seorang mahasiswa yang entah darimana datangnya sembari merebut buku yang Arunika baca secara tiba-tiba.
"Bukan urusan kamu!" tukas Arunika seraya merebut kembali buku itu dari tangan si laki-laki. Lalu, pergi tanpa mempedulikan laki-laki itu.
"Heii!! Mau ke mana? Baperan banget sih!" teriak mahasiswa tersebut.
Aksa Dirgarendra namanya, namun biasa dipanggil Aksa. Mahasiswa psikologi program kampus merdeka, ia sekelas dengan Arunika. Dan selama sebulan ia berada di universitas Kusuma Wijaya ini, hobinya adalah menganggu Arunika.
Aksa tidak pernah puas sebelum ia bisa menggoda Arunika. Kebanyakan dari teman sekelas mengatakan bahwa Arunika sangat sulit didekati laki-laki. Hal itu yang membuat Aksa tertarik mendekati gadis itu. Bagaimanapun caranya.
Bagi Aksa, mendekati gadis seperti Arunika memberi sebuah tantangan tersendiri.
Aksa dengan buru-buru berjalan keluar perpustakaan, berniat mengikuti arah perginya Arunika.
Ia yang terlalu fokus pada Arunika, tak sengaja menabrak seorang mahasiswi bernametage Viranda. Adik tingkatnya.
"Eh, kak Aksa? Tumben ke perpus, mau baca buku kak?" tanya Viranda dengan nada seramah mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] CANDALA
Teen Fiction[Lokal AU + ft. kaistal || SEMI BAKU || LENGKAP] [15+] Ini bukan hanya bercerita tentang pertemuan dua hati manusia. Tetapi, tentang hubungan antara sahabat yang saling menguatkan dan saling mendengarkan dalam menjalani kehidupan. Tentang bagaimana...