16. cerita malam

72 17 0
                                    

Selamat datang dalam kegajean cerita ini -!

Saat ini, di tepi sebuah danau, di bawah hamparan langit malam berhiaskan taburan bintang dan sebuah bulan yang bersinar dengan terang nan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, di tepi sebuah danau, di bawah hamparan langit malam berhiaskan taburan bintang dan sebuah bulan yang bersinar dengan terang nan indah. Ada Arunika dan Aksa yang masih enggan untuk membuka suara, keduanya hanya menatap arah danau dan membiarkan suasana canggung menyelimuti atmosfer di antara mereka.

"Run, ngapain sih lo ikutan balapan?" satu pertanyaan akhirnya lolos dari bibir Aksa, dan berhasil membuat Arunika menatap ke arahnya sekilas.

"Saya butuh uang, dan nominal hadiah balapan malam ini lumayan besar" jawab Arunika sembari kembali menatap ke arah danau.

"Yaelah, Run. Uang tuh bukan segalanya, kenapa lo sampe rela-rela balapan yang bisa aja bahayain nyawa lo cuma demi uang?"

"Kamu bisa mengatakan 'uang bukan segalanya' karena kamu orang yang ber-ada. Sangat mustahil orang seperti kamu mengalami kecemasan terkait keuangan" balas Arunika, tanpa berniat menatap ke arah Aksa.

Sementara Aksa, pemuda itu hanya terdiam. Mungkinkah, perkataannya barusan menyinggung Arunika? begitu tanyanya.

"Bagi orang seperti saya, yang meskipun bekerja dari pagi hingga pagi. Masih saja mengalami kecemasan karena keuangan. Kebutuhan semakin meningkat, tapi upah dari hasil kerja kami sepanjang waktu semakin bercanda"

Masih tidak ada respon dari Aksa, pemuda itu masih mencoba menelaah arah pembicaraan Arunika. Untuk meminimalisir kesalahpahaman yang bisa saja terjadi, hanya karena ucapannya yang kadang tanpa pikir panjang.

"Uang memang bukan segalanya. Hanya saja, segalanya butuh uang. Dengan uang, saya bisa melakukan apapun dengan lebih mudah, seperti membayar biaya kuliah, memberi makan untuk orang yang kelaparan dan hal lain yang tidak cukup sehari untuk saya mengatakannya"

Hela napas berat keluar dari bibir Arunika, sebelum melanjutkan ucapannya kembali.

"Terkadang, uang memang seperti tuan yang mengerikan. Tapi, uang juga bisa menjadi pelayan yang luar biasa bagi setiap manusia" sambung Arunika kemudian.

"Lo bener sih, segala hal di dunia ini nggak ada yang gratis. Semuanya perlu bayaran, dan uang yang jadi tokoh utama transaksi itu. It's okay, buat gue uang tuh hal sepele karena gue nggak terlalu punya masalah tentang keuangan... tapi gue lupa, kalo buat orang lain, uang bisa aja berarti lebih dari arti uang menurut gue" respon Aksa pada akhirnya.

Baiklah, anggap saja Aksa baru saja mendapat sebuah pelajaran mengenai salah satu aspek kehidupan malam ini. Perlihal sesuatu yang menurutnya biasa saja, tapi bisa menjadi luar biasa menurut orang lain.

[✔] CANDALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang