25. usai? [END]

132 22 0
                                    

Selamat datang!

Setidaknya, matahari pergi dengan pamit, ketika senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setidaknya, matahari pergi dengan pamit, ketika senja. Dan bumi akan menunggu matahari kembali, ketika fajar.




Beberapa jam berlalu, tangisan Arunika pun telah mereda seiring berjalannya arah jarum jam. Ditambah dengan Aksa yang kembali melakukan hal-hal random untuk membuat gadis itu tertawa.

Ya, apa pun akan Aksa lakukan untuk gadis cantik satu ini. Setelah kejadian hari ini, Aksa berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah membuat Arunika menangis. Sungguh! kala melihat Arunika menangis karena ulahnya tadi, Aksa merasa menjadi laki-laki paling jahat di bumi ini.

Bagaimana Arunika mempengaruhi dirinya sampai sejauh ini? Pasalnya, ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Begitu pikir Aksa di dalam benaknnya.

Aksa dan Arunika, keduanya kini terlihat menikmati waktu kebersamaan mereka yang diisi dengan candaan-candaan ringan Aksa hingga tarian modern yang dilakukan pemuda itu.

Terlihat menyenangkan.

Hingga beberapa saat, mungkin karena lelah. Aksa pun memilih duduk di bangku taman, kemudian mereka hanya berbagi cerita mau pun dialog dengan berbagai topik obrolan. Bahkan, sampai membicarakan hal-hal random di dunia ini.

"Oh ya, besok aku udah harus balik ke Bandung. Durasi program pertukaran mahasiswa, udah selesai mulai hari ini." ujar Aksa, menjelaskan bahwa program kampus merdeka yang ia jalani telah selesai.

"Jadi?"

"Gu— eh, aku! Aku udah nggak akan kuliah di kampus yang sama kayak kamu lagi. Aku balik ke kampus asal aku, di Bandung." jelas Aksa.

"Oh, gitu? Kalau kamu udah di sana, jangan lupain saya ya." Arunika, gadis itu berkata dengan mata yang berkaca-kaca.

Entahlah, Arunika merasa ingin menangis kembali saat mendengar ucapan Aksa tersebut. Pasalnya, baru saja, ia merasakan kehadiran seseorang yang membuatnya merasa benar-benar dipedulikan dan dianggap sangat berharga. Tapi, apakah semua itu berakhir hari ini? begitu tanyanya.

Ingin rasanya, Arunika mengatakan pada Aksa untuk tidak pergi. Tapi ia rasa, kata-kata itu sangatlah kekanak-kanakan untuk ia ucapkan.

"Yaelah, Run... kayak kita nggak akan pernah ketemu lagi aja." balas Aksa dengan santai.

"Kamu pasti bakalan sibuk banget, setelah ini. Mana mungkin, kamu ada waktu buat ketemu sama saya. Saya juga begitu, kita udah ada di tingkat akhir. Itu pasti melelahkan."

"Kalau buat kamu, aku nggak akan pernah sibuk. Lagian, aku udah ambil banyak sks di semester awal. Jadi, setelah ini tinggal KKN sama skripsi. Buat KKN, aku bakalan pilih rumah sakit jiwa yang kamu pilih."

[✔] CANDALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang