18. memang, ada waktu?

67 20 0
                                    

Selamat datang dalam kegajean cerita ini♡

"Waladalah, dari mana aja kamu, nduk?" suara seorang wanita yang kira-kira berumur empat puluh tahunan itu mengalihkan fokus Arunika dan Givana seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Waladalah, dari mana aja kamu, nduk?" suara seorang wanita yang kira-kira berumur empat puluh tahunan itu mengalihkan fokus Arunika dan Givana seketika.

Wanita itu adalah Bu Tika, ibu kos Arunika saat ini.

Arunika pun tersenyum singkat, "habis ada urusan sebentar, buk." jawabnya kemudian.

Bu Tika pun hanya ber'oh' ria sembari mengangguk-anggukkan kepalanya untuk menanggapi balasan Arunika tersebut. Hingga atensi Bu Tika tertuju pada sosok gadis yang kini tengah dirangkul oleh Arunika. Bu Tika pun seolah menuntut jawaban pada Arunika mengenai gadis tersebut melalui sebuah kode isyarat.

"Maaf, buk. Jadi, ini Givana...adik tingkat Arun. Arun mau minta izin sama ibuk, untuk memperbolehkan Givana menginap di kamar saya malam ini saja." Arunika dengan sedikit panjang, untuk memperkenalkan Givana sekaligus meminta izin pada pemilik kos.

"Kalau cuma semalam nggak papa, kalau sampai tiga hari lebih. Ibuk, harus izin juga sama pak RT." balas Bu Tika sembari membenarkan rol rambutnya.

"Terima kasih, ibuk." Arunika, setelah mengatakan sepenggal kalimatnya, gadis itu segera mencium punggung tangan Bu Tika. Begitupun Givana.

"Ya wis, nek gitu. Cepat masuk dan kunci kamarnya, terus tidur. Ini sudah malam" ujar Bu Tika dengan nada keibuan, yang kemudian pergi meninggalkan Arunika dan Givana begitu saja.

Sekon kemudian, setelah Bu Tika benar-benar menghilang dari jangkauannya. Arunika pun segera melanjutkan langkahnya menuju kamar, sembari menuntun Givana dengan sangat telaten.

Keduanya berjalan menyusuri beberapa kamar di area kos-kosan tersebut. Tidak lama, hanya dalam beberapa menit saja langkah mereka terhenti di depan sebuah pintu bercat warna telur asin.

Tanpa berkata lagi, Arunika segera merogoh saku celananya untuk mengambil kunci kamarnya saat ini. Perlahan, Arunika membuka pintu kamarnya lalu mempersilahkan Givana masuk.

"Kamu duduk dulu sini, ya." ujar Arunika yang mempersilahkan Givana menduduki kasurnya.

Dan Givana hanya mengangguk sebagai respon.

Arunika pun terlihat menyambut Givana dengan tangan terbuka, gadis juga kedapatan segera membuka laci baju yang tersedia di kamarnya. Dengan maksud, mencarikan sebuah baju untuk Givana saat ini.

"Na, maaf ya...aku cuma punya pakaian casual gini buat baju ganti kamu malam ini. Tapi kamu tenang aja, kan cuma malam ini." ujar Arunika sembari menyodorkan kaos oblong pada Givana.

"Nggak apa, kak. Aku makasih banget." balas Givana sembari meraih kemeja tersebut, lalu segera mengganti pakaiannya dengan cepat pada kamar mandi di kamar itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] CANDALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang