Selamat datang dalam kegajean cerita ini♡
Hari demi hari berganti dilalui Arunika sejak hari itu dengan perasaan yang lebih menyenangkan dari sebelumnya. Entah karena apa alasannya, namun gadis cantik itu tidak menampik sebuah fakta bahwa kehadiran Aksa dalam kesehariannya akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor perasaan menyenangkan itu hadir di dalam dirinya.
Menurut Arunika, aura positif yang ada dalam diri Aksa mampu membawa keceriaan tersendiri untuk selalu membuatnya tersenyum dan jengkel di waktu yang bersamaan. Arunika pikir, mengenal manusia seperti Aksa adalah hal baru yang menyenangkan.
Sudah seminggu, Arunika berusaha menyamankan dirinya dengan ruangan bernuansa putih itu, dan juga bau obat-obatan yang selalu menusuk ke rongga hidungnya. Alasannya sederhana, karena Aksa.
Aksa yang memaksanya untuk tetap tinggal sampai kondisinya benar-benar pulih, Aksa juga memaksanya untuk kembali menjalani rangkaian terapi atau pun pengobatan yang sempat ia tinggalkan beberapa bulan ini.
Meskipun sempat menolak dan selalu mencoba kabur dari rumah sakit, akhirnya Arunika menurut saja. Entah apa alasannya yang sebenarnya. Yang Arunika tahu, ia merasa benar-benar dipedulikan oleh seseorang. Semua perlakuan Aksa, membuat Arunika merasa benar-benar ada yang menginginkan dia untuk hidup lebih lama lagi. Sesuatu yang sangat ingin dia rasakan selama ini.
Singkat cerita, Arunika mulai mendapatkan kembali semangat hidupnya karena semua perlakuan Aksa yang terus memotivasi dirinya. Baik secara fisik maupun mental, Aksa selalu menumbuhkan rasa percaya diri di dalam dirinya untuk kesembuhannya.
"Selamat siang, Arunika. Maaf ya, tadi kelas Bu Andini agak molor." sapa Aksa ketika baru memasuki kamar rawat Arunika, dengan sebuah bingkisan beberapa jenis buah segar.
Deheman pelan pun keluar dari bibir Arunika sebagai balasannya. "Kamu udah makan?" ujarnya kemudian.
"Udah, gimana hasil pemeriksaan hari ini?" balas Aksa sembari meletakkan bingkisannya di meja dekat brankar Arunika.
Bukannya menjawab dengan ucapan, Arunika justru menyodorkan sebuah amplop kepada Aksa. Amplop yang berisikan hasil pemeriksaan dirinya pagi ini.
"Syukur, hasilnya makin bagus."
"Meskipun hasilnya makin baik dari hari ke hari, saya masih merasa belum yakin, kalau saya bisa sembuh." ujar Arunika dengan nada yang terdengar agak sendu.
Mendengar ujaran Arunika yang demikian, membuat tangan Aksa terulur untuk menyentuh bahu Arunika secara refleks. Kurva bibir pemuda itu pun ikut melengkung ke atas, menatap iris kecokelatan milik Arunika dengan tatapan yang begitu tulus.
"Kamu pasti sembuh, aku yakin itu." ujar Aksa sembari mengusap-usap bahu Arunika, seakan memberi kekuatan baru untuk gadis itu.
"Terima kasih, saya sangat bersyukur atas kehadiran kamu yang selalu menghibur saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] CANDALA
Ficção Adolescente[Lokal AU + ft. kaistal || SEMI BAKU || LENGKAP] [15+] Ini bukan hanya bercerita tentang pertemuan dua hati manusia. Tetapi, tentang hubungan antara sahabat yang saling menguatkan dan saling mendengarkan dalam menjalani kehidupan. Tentang bagaimana...