12. beda perasaan

119 20 3
                                    

Selamat datang-!

Tentang aku, kamu dan perasaan kita yang berbeda -Aksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentang aku, kamu dan perasaan kita yang berbeda -Aksa.








"Jangan cuma diem dong Run, bikin penasaran aja kenapa lo minta maaf kayak gitu?"

Aksa, pemuda itu kembali bertanya perihal ucapan Arunika yang mengatakan maaf secara tiba-tiba. Karena setahu Aksa, Arunika tidak pernah melakukan kesalahan padanya.

"Jawab gue, coba?"

Arunika nampak menghela napasnya pelan, ia juga memejamkan matanya beberapa saat. Kemudian kembali menatap mata Aksa dengan tatapan seolah tengah mengisyaratkan sesuatu pada si pemuda.

"Maaf, karena saya nggak bisa bales rasa sayang kamu ke saya" kata Arunika yang terdengar nanar namun tetap dengan ekspresi biasa saja.

Aksa yang mendengar penuturan Arunika lantas terkekeh, dari bibirnya juga sempat terulas sebuah senyuman kecut kala mendengar ungkapan Arunika itu.

"Run, kata orang tuh ya, kisah cinta paling menyakitkan itu kisah cinta beda agama"

Arunika hanya diam tanpa bersuara, gadis itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja untuk merespon ucapan Aksa.

"Tapi menurut gue, orang yang ngomong 'kisah cinta paling menyakitkan adalah kisah cinta beda agama' kudu dikasih wejangan ulang deh, kata-katanya perlu dibenahi lagi biar lebih realistis" Aksa, pemuda itu memulai merangkai frasa yang ingin ia utarakan pada Arunika.

Dan Arunika masih diam menyimak kelanjutan ucapan pemuda itu.

"Kan kalau beda agama tapi saling mencintai mah masih mending, ada timbal balik diantara hubungan mereka. Biarpun, bakal ada rasa kalau alam semesta seolah menentang saat mereka mau menyatukan hati mereka dalam ikatan pernikahan nantinya"

Ucapan Aksa yang demikian lantas membuat Arunika mengernyitkan dahinya, bingung. "Maksud kamu? Please to the point"

"Jadi gini, pada dasarnya kisah cinta yang paling menyakitkan adalah kisah cinta beda perasaan. Kayak aku ke kamu gini... aku doang yang punya rasa sama kamu, tapi kamu-nya kaga, miris 'kan?"

Aksa, pemuda itu tersenyum kecut setelah mengucapkan frasa panjang lebarnya pada Arunika. Ia juga terkekeh setelahnya, untuk mengantisipasi kecanggungan yang mungkin saja bisa terjadi.

"Maaf Aksa, boleh saya jujur sama kamu?"

Aksa mengangguk sebagai responnya.

"Saya mau jujur sih sama kamu, saya harap kamu paham maksud saya nantinya"

"Silahkan, emang kamu mau jujur tentang apa? Tentang perasaan kamu ke aku?"

Aksa, pemuda itu kembali menggoda Arunika untuk menghilangkan rasa canggungnya. Yang lantas membuat Arunika secara reflek menjawab 'iya'

[✔] CANDALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang