Selamat datang dalam kegajean cerita ini♡
"Run."
Yang memiliki nama pun lantas menaikkan kedua alisnya sebagai respons. Seolah mengisyaratkan 'apa?', kepada si pemanggil.
"Jangan insecure lagi, jangan pernah merasa nggak pantes lagi untuk apa pun alasannya. Kamu itu hebat, dengan versi kamu sendiri." ujar Aksa sembari tersenyum manis, sangat manis. "Buktinya, aku selalu kagum sama kamu setiap saat." sambungnya kemudian.
"Insecure itu penyakit semua manusia, dia bisa datang kapan saja. Saya rasa, memang sulit untuk menghindarinya."
"Iya sih, tapi ya, jangan sampai larut ke dalam rasa insecure itu. Karena, itu sama saja dengan membunuh diri sendiri secara perlahan."
"Ironinya, kasus ini memang akan selalu seperti itu. Insecure atau perasaan cemas tentang suatu hal akan selalu menyerang setiap jiwa manusia."
Arunika, gadis itu menghela napasnya sesaat. Kemudian menatap langit-langit sekejap, dan kembali menatap sang lawan bicara yang terlihat tengah menunggu kelanjutan ucapannya.
"Memang ada yang menanggapinya dengan santai, namun ada juga yang menanggapinya sampai berlarut-larut. Parahnya lagi, sampai mengakibatkan hormon dopamin atau hormon bahagia mengalami penurunan. Kondisi seperti ini juga bisa berkaitan dengan seseorang yang mengalami depresi, skizofrenia, gangguan psikosis dan penyakit parkinson. Dan itu sangat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang. Hanya saja, tidak banyak orang yang mau memahami hal ini."
Helaan napas singkat kembali keluar dari bibir Arunika, memberikan sedikit jeda untuk kelanjutan kalimatnya.
"Bayangkan, kalimat singkat dari seseorang dapat berdampak begitu besar terhadap penerimanya. Entah perkataan yang baik atau pun yang buruk."
Arunika kembali menjeda kalimatnya, untuk sekedar menghela napas panjang.
"Hidup tidak selalu mudah, adakalanya semesta seolah menghalangi seseorang untuk benar-benar merasa bahagia di dunia ini. Salah satu halangan itu adalah rasa kecemasan atau insecure yang akan selalu melanda."
"Pesenku cuma satu, tolong jaga kesehatan fisik sama psikis kamu. Soalnya, kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan peduli sama diri kamu?" ujar Aksa pada akhirnya, sembari menaik-turunkan kedua alisnya.
Arunika pun hanya berdehem singkat sebagai respons atas ucapan Aksa.
"Anyways, itu tadi dari kutipan yang pernah aku baca di instagram." sambung Aksa kemudian sembari tertawa kecil, mungkin untuk membuat suasana di antara mereka -Aksa dan Arunika- tidak terasa terlalu serius.
"Sudah saya duga." balas Arunika sembari menjulurkan lidahnya untuk mengejek Aksa.
"Oh iya, mau jalan-jalan ke taman? Kamu harus banyak refreshing kalau di rumah sakit. Udaranya bau obat, pasti bikin kamu eneg." ajak Aksa kemudian, sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] CANDALA
Ficção Adolescente[Lokal AU + ft. kaistal || SEMI BAKU || LENGKAP] [15+] Ini bukan hanya bercerita tentang pertemuan dua hati manusia. Tetapi, tentang hubungan antara sahabat yang saling menguatkan dan saling mendengarkan dalam menjalani kehidupan. Tentang bagaimana...