Selamat datang-!
"Eh kalian ngapain?" ucapan seseorang lantas menghentikan langkah mereka.Aksa lantas menoleh ke arah sumber suara. Ia mendapati seorang mahasiswi bernametage Givana, salah seorang mahasiswi yang cukup populer karena orang tuanya yang menjadi salah satu donatur tetap di universitas Kusuma Wijaya.
Aksa, pemuda itu memberikan sebuah tatapan tajam pada Givana. "Ngelipet piring"
"Jangan-jangan kalian habis berbuat mesum, ya?" celetuk Givana saat merasa tak ada jawaban pasti dari Aksa maupun Arunika.
"Mulut lo kalo ngomong tuh yang bener, kasian amat... muka doang cakep, mulut sama otak buruk rupa"
Setelahnya, Aksa lantas melanjutkan langkah mereka yang tertunda. Mengabaikan Givana yang mungkin saja menyimpan berbagai umpatan didalam batinnya.
Aksa terus menuntun Arunika dengan hati-hati untuk menuju mobilnya.
Sesekali, Aksa melihat kearah Arunika. Dilihatinya, Arunika yang terlihat tengah menahan rasa sakit yang sepertinya cukup menyiksa. Wajah Arunika yang pucat pasi, bibir yang mulai mengering. Ditambah lagi, tangan Arunika yang mencengkeram pundak Aksa dengan begitu kuat untuk melampiaskan rasa sakitnya —mungkin?.
Cukup lama bagi Aksa dan Arunika sampai dimobil. Mengingat lokasi parkiran yang cukup jauh dari perpustakaan, ditambah dengan ukuran universitas Kusuma Wijaya yang bisa disebut sangat luas.
"Run, sabar ya" ucap Aksa dengan lembut sembari mengelus surai Arunika. Yang hanya diangguki lemah oleh Arunika sebagai respon.
Aksa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan layaknya pembalap profesional kala mengetahui Arunika yang terus berusaha menahan rasa sakitnya.
"Aksa hati-hati dong, jangan ngebut gitu" ujar Arunika disela-sela menahan rasa sakitnya.
"Gue nggak tega liat lu nahan sakit gitu, gue ngebut biar cepet sampe aja sih, hehe" ucap Aksa dengan nada candaanya sembari masih fokus mengemudi dengan kecepatan yang konsisten.
"Tapi bahaya, Aksa"
"Percaya aja sama gue"
"Percaya sama kamu tuh musryik" celetuk Arunika.
Aksa nampak tersenyum singkat. Pikirnya, bisa-bisanya Arunika masih bersikap dingin padanya disaat tengah menahan rasa sakit.
"Lah, udah sembuh lo?"
"Mendingan, gara-gara kamu bawa mobilnya kayak gitu" bohong Arunika yang sebenarnya masih menahan rasa sakit.
"Kalau gitu, gue tambah ya kecepatannya? Biar cepet sembuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] CANDALA
Ficção Adolescente[Lokal AU + ft. kaistal || SEMI BAKU || LENGKAP] [15+] Ini bukan hanya bercerita tentang pertemuan dua hati manusia. Tetapi, tentang hubungan antara sahabat yang saling menguatkan dan saling mendengarkan dalam menjalani kehidupan. Tentang bagaimana...