15. First Kiss

107 4 0
                                    

Moon ¬

Entah ini kenyataan atau hanya perasaanku saja, tapi akhir-akhir ini Luna semakin dekat saja dengan cowok bernama Ray itu ! Bukannya aku tidak suka padanya, hanya saja aku merasa dia akan merebut Luna dariku. Bahkan sejak pertama Luna bercerita tentangnya aku bisa melihat rasa keingintahuan yang lebih dari mata Luna, dia benar-benar tertarik dengan cowok itu. Ditambah lagi mereka satu klub, ah mereka makin dekat saja.

Sedikit demi sedikit aku merasa dia sudah mulai berubah. Dia yang dulunya tidak mau bergaul dengan siapapun kini punya beberapa teman dekat yang sayang padanya, seperti Lisa dan Cila. Yah anak itu punya trauma yang aneh dengan yang namanya perempuan, itu semua karna pengalaman mengerikannya dimasa SMP. Salahnya sendiri, dia begitu serakah ! Dia punya semua hal yang ingin dimiliki semua cewek. Dia cantik, pintar, punya banyak bakat, punya tubuh yang bagus, bahkan bisa dibilang dia itu jenius, dia sangat cepat dalam mempelajari sesuatu.

Dulunya dia juga sama seperti gadis-gadis lain, dia punya banyak sekali teman, cewek maupun cowok, semua orang berebut-rebut mau menjadi temannya. Tapi perlahan mereka semua mulai menjauhi Luna, bukan karna mereka membenci Luna, tapi karna mereka merasa Luna berada dilevel yang berbeda, dia membuat dunia nyata seperti dunia miliknya sendiri. Dia dikagumi semua orang, dia bisa melakukan apapun yang dia mau, jika dia ingin jadi pianis dia hanya perlu belajar kurang dari seminggu dan dia bisa jadi pianis, jika dia ingin melukis dia hanya perlu belajar kurang dari 3 hari dan dia bisa melukis, jika dia ingin jadi penyanyi dia hanya perlu belajar kurang dari 1 hari dan dia bisa menyanyi. Dia membuat semua hal yang mati-matian diusahakan teman-temanku terlihat mudah baginya. Siapa yang tidak kesal ? Aku saja sahabatnya dari kecil yang sudah sering kalah olehnya sering merasa dicurangi, padahal dia sama sekali tidak curang, aku tau karna sebenarnya dia selalu serius dalam melakukan apapun makanya dia selalu menang, dia selalu benar.

Tapi biarpun begitu, aku tidak pernah marah padanya, mana mungkin aku bisa marah pada senyum manis yang selalu membuatku meleleh seketika, pada tatapan mata yang membuatku membeku seketika, pada sentuhan tangan yang membuat jantung berdegup tak karuan ? Semua cowok yang melihatnya pasti akan jatuh cinta padanya. Matanya yang bulat berwarna cokelat senada dengan rambutnya yang panjang dan ikal ujung-ujungnya, tubuhnya yang ramping tetapi tetap bagus dan pas yang dibungkus dengan kulitnya putih seputih mutiara, bibir merah yang tipis dan hidung kecilnya yang mancung yang selalu saja menggodaku untuk menariknya itu sangat kontras dengan bentuk wajahnya yang oval, Dia benar-benar seperi malaikat dimata semua pria. Begitu juga dimataku, dia yang dulu hanya teman semasa kecil kini sudah naik pangkat menjadi calon pacar masa depan buatku, yah aku menyukainya. Mau bagaimana lagi ? dia terlalu cantik untuk tidak disukai.

Jujur saja aku selalu meng-amin-i setiap kata-kata temanku yang mengira aku pacaran dengannya. Karna suatu hari aku berharap posisi akan naik pangka dari sahabat menjadi pacarnya. Tapi akhir-akhir ini dia terlalu dekat dengan Ray, bahkan dia selalu menceritakan Ray saat sedang bersamaku. Aku bisa menebak kalau dia menyukai Ray. Karna sebelumnya dia tidak pernah sebersemangat ini tentang orang lain, buktinya dia sampai membantu Ray berbaikan dengan ayahnya lah, menyadarkan Ray agar mau berubah seperti dulu lagi lah, bahkan sekarang setiap sepulang sekolah dia mengajari Ray dan temannya yang berisik itu. Dia mengajakku sih untuk bergabung tapi mana aku mau satu meja dengan rivalku ! melihat wajahnya saja aku muak. Huh baru jadi tampan sedikit saja dia sudah belagu padahal dulu dia culun sekali seperti wajah serangga. Agggrr ! aku benar-benar membencinya, bahkan mendengar namanya saja membuatku ingin menonjok wajahnya yang selalu sok datar itu. Aku jamin kalau berkelahi denganku wajahnya pasti sudah babak belur ! dari badannya saja aku tau kalau dia tidak atletis. Dia hanya tinggi, hanya tinggi. Entah apa yang membuat Luna jadi tertarik padanya.

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku berencana untuk menculik Luna untuk menghabiskan 1 hari penuh bersamaku hari ini. Aku merasa sangat merindukannya walaupun rumah kami sebelahan dan bahkan kamar kami bersebrangan, tapi tetap saja aku merindukannya.

Rayon de LuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang