[Slow Up] It's Okay. | Jisung × Yujin

#16

Hai-!
Kalian tau ga?? Aku kangen ㅠㅠ
.
.
.
.
.
Selamat membaca~
_____________________

_____________________

Hari ini weekend. Harusnya menjadi hari untuk bersantai bagi gadis bermarga Ahn itu. Namun pagi ini dirinya sudah nampak cantik di depan cermin dengan perpaduan plain white t-shirt dan spaghetti strap checkered mini overall dress yang dikenakannya.

Ya, hari ini gadis itu menepati janjinya untuk mentraktir tetangga di seberang rumahnya. Yap, betul sekali, Park Jisung.

Mereka sudah berjanji bertemu jam 9 pagi. Katanya Jisung akan mengajaknya jalan-jalan dulu. Sekalian refreshing karena cowok itu jarang mau keluar rumah apalagi bersama wanita. Ini pertama kalinya.

Yujin meraih handphone dan melihat jam. Sekarang masih pukul 08.52. Gadis itu kembali menata rambutnya. Simpel, hanya mencepol rambutnya dan sedikit menyisakan anak rambut, tapi cukup membuatnya terlihat cantik. Ia juga tidak memakai make up yang terlalu mencolok, jadi terlihat natural.

Setelah dirasa selesai, Yujin mengecek lagi jam di handphone nya dan ternyata sudah pukul 9 lewat 5 menit. Gadis itu segera meraih tas kecilnya di atas meja kemudian mengenakan sneakers putih yang sudah ia persiapkan. Yujin memang lebih suka memakai sepatu dibandingkan sendal jika bepergian jauh.

Sebelum keluar dari kamarnya, tidak lupa memakaikan parfum, juga memastikan dirinya benar-benar sudah cantik.

"Eh? Kenapa aku begitu peduli dengan penampilanku? Aish, sudahlah." Ucapnya lalu melangkah menuju balkon untuk melihat apakah Jisung sudah siap atau belum.

Matanya langsung berbinar ketika mendapati Jisung sedang berdiri menyandar pada bagian depan mobilnya sambil menunduk memainkan handphone.

Bibir Yujin membentuk sebuah senyuman, Jisung terlihat tampan dari atas sana. Baru setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar kamar.

Di pertengahan jalan menuruni tangga, Yujin dibuat terdiam beberapa saat. Dirinya tidak sengaja melihat Renjun yang sepertinya akan pergi juga.

Netra mereka sempat bertemu dan itu membuat suasana canggung. Tapi hanya sebentar, karena setelahnya, Renjun melenggang pergi. Tidak ada sapaan apalagi senyuman.