#7

257 55 37
                                    

Ada yang kangen gak sama ceritanya?
.
.
.
.
.

Selamat membaca~
_____________________

Selamat membaca~_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi Yujin masih duduk terdiam di jendela kamarnya.

Kepalanya mendongak menatap langit malam yang terlihat cerah karena bintang-bintang menampakkan dirinya di langit malam kali ini. Membuat langit yang gelap tampak begitu indah karena kelap-kelip cahaya bintang juga bulan yang membuatnya semakin sempurna.

Sebuah senyuman terukir di wajah cantik gadis itu, mungkin lebih terlihat seperti senyum miris.

Jika dulu, menatap langit malam yang cerah seperti ini adalah hal yang menyenangkan, namun sekarang rasanya begitu menyesakkan.

Menatap langit malam seperti ini selalu membuat Yujin teringat dengan sang eomma. Waktu kecil, ia dan eomma nya akan duduk di kursi teras hanya untuk melihat indahnya langit malam. Selalu seperti itu setiap langit dalam keadaan cerah.

"Eomma..aku merindukanmu..."

Yujin mengucapkan kata-kata itu sambil menggigit bibir bawahnya berusaha menahan bulir-bulir air mata yang bersiap untuk menerobos keluar kapan saja. Mengingat bahwa sekarang ia sudah tidak bisa merasakan itu lagi.

Ada yang mengatakan jika kita sedang merindukan seseorang dan menatap langit malam, orang itu akan merasakan apa yang kita rasakan. Mungkinkah eomma nya merasakannya juga? Entahlah, itu hanya mitos yang dipercaya orang, tapi Yujin berharap begitu.

Pikirannya kembali tertuju pada Oppa nya yang masih belum berubah. Rasa benci yang mendalam terhadap dirinya.

.

"Dari mana kamu?"

Yujin terkesiap melihat orang yang sedang berdiri di ruang tengah dan menatapnya dengan tatapan yang paling Yujin takuti, tatapan kebencian.

"A-aku-"

"Kau melewati batas jam pulangmu! Tidak bisakah untuk tidak membuatku kesal, hah?!"

Bentakan Renjun membuat Yujin terdiam menunduk. Tidak kuasa menatap oppa nya yang sedang marah.

Demi Tuhan, ini baru pukul 6 sore. Jam yang wajar bagi remaja seusia Yujin pulang dari sekolahnya. Tidak seperti yang lain, yang biasanya pulang lebih malam darinya.

Meskipun Yujin tahu peraturan di keluarga ini, yaitu pulang tepat waktu sebelum pukul 6 sore bagi Yujin yang masih duduk di bangku SMA, kecuali jika ada hal yang mengharuskannya pulang terlambat. Tapi Yujin pun tidak mengira jika ia akan pulang seterlambat ini karena pergi ke kafe dengan Jisung tadi.

[Slow Up] It's Okay. | Jisung × YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang