#3

320 69 28
                                    

Jangan lupa vote ya^^
.
.
.
.
.

Selamat membaca~
_____________________

Selamat membaca~_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________

Jeno terus menghela napas melihat gadis di sebelahnya yang terus bercerita panjang lebar dengan penuh kekesalan. Kepalanya menghadap gadis itu dengan tangan kirinya sebagai penyangga. Seolah ia sedang mendengarkan.

"Yak aku kesal sekali! Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu?!" Soeun tampaknya masih kesal dengan perlakuan Jisung padanya.

Gadis itu menoleh ke arah Jeno. "Kau mendengarkanku tidak sih?"

"Ha? Oh, aku mendengarmu." Ucap Jeno menegakkan posisi duduknya.

"Kau juga tidak mendengarku, huh!" Soeun melipat kedua tangannya kemudian menyandarkan punggungnya di bangku panjang.

Jeno beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju pagar pembatas setinggi setengah badan di depannya.

Ia menempatkan tangannya di atas pagar tersebut sekedar ingin melihat keadaan sekitarnya dari atas sana. Mereka sedang berada di rooftop. Soeun yang mengajaknya pergi ke tempat ini, tempat yang biasa mereka datangi saat gadis itu merasa kesal.

Pandangan Jeno langsung tertuju pada tiga orang cowok dan seorang cewek yang tak dikenalnya tengah duduk bersama di kursi penonton.

"Aku heran, kau dan dia tidak pernah akur bahkan kau sudah sering mendapatkan perkataan seperti itu darinya. Tapi kenapa kau masih bertahan?"

Jeno kembali teringat saat Soeun dan Jisung pertama kali pacaran.

Dari dulu memang tidak pernah ada kata romantis untuk mereka. Setiap hari pasti ada saja keributan yang disebabkan oleh kedua orang dengan kepribadian yang sangat berbanding terbalik itu.

Jisung dengan sikap dinginnya yang selalu mengabaikan Soeun dan tidak peduli, dan Soeun yang memiliki sikap tidak tahu malunya akan terus mencari perhatian Jisung.

Jisung tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi gadis satu ini. Sekeras apapun ia mencoba untuk menjauh, Soeun tidak akan pernah menyerah untuk mendekatinya.

Sampai akhirnya Jisung dengan terpaksa menerima Soeun menjadi pacarnya karena dua sahabatnya yang meminta Jisung untuk menerima gadis itu. Pasalnya mereka melihat Soeun sepertinya begitu tertarik dengan Jisung dan itu mengingatkan mereka pada seseorang. Mungkin tidak ada salahnya mencoba.

Meskipun hubungan mereka tidak berjalan mulus, Soeun tetap tidak ingin memutuskan hubungan. Bahkan setiap Soeun merasa kesal, Jeno akan menjadi orang yang siap mendengarkan amarahnya. Karena sejak mereka kecil Jeno sudah terbiasa dengan sikap Soeun yang seperti itu.

"Aku tidak akan menyerah. Aku yakin Jisung pasti akan luluh padaku. Lihat saja!" Ucap Soeun meyakinkan cowok pemilik mata seperti samoyed itu.

Jeno membalikkan badannya menghadap Soeun. "Apa kau yakin? Kau tidak lihat sekarang dia semakin kasar padamu?"

[Slow Up] It's Okay. | Jisung × YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang