3.2K 329 7
                                    

Keesokan paginya.

"New. Bangun New. Cepat!"

New mengerjapkan matanya mengumpulkan kesadarannya.

"Mae. Ada apa? Ini hari Minggu. Aku tidak sekolah"

"Di depan. Ada yg mencarimu"

"Siapa?"

Mae tak menjawab. Ia memberi aba-aba pada New untuk mengikutinya. Mereka mengintip dari balik jendela rumah.

"Kenapa banyak mobil di depan rumah kita, Mae?"

"Mae juga tidak tau"

"Tn. Muda New. Kami tau kau ada di dalam. Jadi kuharap cepatlah keluar sebelum kami mendobrak pintu ini" teriak seseorang berseragam formal melalui speaker yg dibawanya.

"Apa maksudnya? Siapa yg dipanggil Tuan Muda? Aku?"

"Sepertinya"

"Kuhitung sampai 3. Jika kau tidak keluar kami akan mendobrak pintu ini"

"Satu..."

"New. Sebaiknya kau temui mereka"

"Tapi aku tidak mengenal mereka"

"Dua..."

"Mae... aku takut"

Mae menggenggam tangan New.

"Percayalah. Mae ada disampingmu"

"Ti..."

Ceklek. New membuka pintu rumahnya. Sontak semua orang berseragam itu membungkuk hormat pada New membuatnya heran.

"Siapa kalian?"

Sang pembicara tadi yg New ketahui adalah ketua mereka menunjukkan kartu identitasnya.

"Aku Krist Perawat. Ajudan terpercaya Raja Tha Vihokratana"

"R...Raja?"

"Betul. Raja Tha menyuruh kami untuk menjemputmu dan membawanya ke istana. Ada yg ingin dia bicarakan denganmu"

New merasa pusing di kepalanya. Raja? Istana? Apa dia sedang bermimpi? Ia mencubit pipinya.

"Akh, sakit. Ini bukan mimpi"

"Tn. Muda New?"

"Berhenti memanggilku Tn. Muda!"

Ucapan New berhasil menciptakan suasana hening.

New menatap Mae yg ada dibalik pintu. Mae mengangguk dan tersenyum. Ia menyetujui New untuk ikut ke istana bersama mereka. New kembali menatap Krist.

"Aku akan kembali kesini lagi kan?"

"Tentu. Setelah Raja selesai berbicara denganmu kami akan mengantarmu kembali ke rumah"

"Baiklah"

Krist menuntun New untuk masuk ke suatu mobil. New mengamati Mae yg melambaikan tangan padanya sambil tersenyum. Ia ikut melambaikan tangan pada Mae nya.

New kembali duduk normal setelah rumahnya tak lagi terlihat.

"Apa rumahnya jauh dari sini?"

"Bukan rumah. Tapi istana" jawab Krist membuat New berdecak.

"Ck. Ya itulah pokoknya"

"Hm. Lumayan. Kau bisa beristirahat dulu jika lelah"

Bukannya beristirahat, New sibuk berpikir tentang Raja.

"Apa yg ingin dia bicarakan denganku? Apa aku kenal dia? Raja? Cih!" Gumam New merasa konyol.

Krist melirik New dari kaca spion.

Castle in Love END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang