"Tay! Jaw.... aaaa Ya! Kenapa kau membuka bajumu?!" New menutup kedua matanya saat Tay membuka atasannya.
"Dimana Mae?" Tanya New sambil sedikit mengintip dari celah jarinya. Ia melihat Tay meraih punggungnya sedikit kesusahan.
"Akh.. ssshhh"
Reflek New mendekati Tay dan menutup mulutnya terkejut. Sebuah luka berbentuk garis panjang memenuhi punggung Tay.
"Astaga! Kenapa dengan punggungmu?"
"Minggir!"
New patuh. Ia sedikit menjauh dari Tay. Tapi sedetik kemudian ia merasa geram karena Tay tak kunjung bisa mengobati lukanya.
"Aku akan membantumu"
New mengambil alih obat merah yg digenggam Tay dan mulai mengoleskan secara perlahan.
"Ssshhh pelan-pelan"
"Apa yg kau lakukan hingga mendapat luka sebesar ini?"
Tak ada jawaban dari Tay. New menekan sedikit kuat luka Tay karena geram.
"Akh. Ya! Sakit!"
"Kau punya mulut kan? Kalau ditanya itu dijawab!"
"Itu bukan urusanmu"
New bernafas kasar. Pria di depannya ini benar-benar keras kepala dan penuh misteri. Darimana dia mendapat luka seperti ini? Ini bukan seperti bekas pukulan ataupun sayatan. Luka ini terlihat seperti bekas cambukan.
"Apa ini luka cambuk? Siapa yg mencambukmu?"
Lagi-lagi Tay tak menjawab. Sebelum New kembali melakukan hal kasar, Tay terlebih dahulu menarik diri dan memakai kaosnya.
"Aku belum selesai mengobati lukamu"
"Ini sudah cukup"
Tay mengemasi obat-obatannya ke dalam kotak.
"Sekarang. Aku pemilik rumah ini dan aku tidak tau dimana Mae mu. Rumah ini kosong sejak pertama kali aku datang kesini. Kau puas?"
"Kenapa kau tidak tinggal di istana?"
"Apa kau yakin aku tidak akan membuat onar di istana?"
New menggeleng ragu. Melihat Tay seorang badboy tentu saja pria itu pasti akan membuat kekacauan di istana.
"Maka dari itu aku lebih memilih tinggal sendiri disini"
"Terserah kau mau tinggal dimana. Yg aku cari adalah Mae. Jika dia tidak disini, dimana dia?"
Tay hanya mengangkat bahunya.
Drrttt Drrttt. Handphone New bergetar. Krist menelponnya.
"Halo"
"Halo. Tn. Muda New. Kau dimana? Tn. Muda Off dan Singto sudah pulang sedari tadi. Hari menjelang petang. Raja Tha khawatir denganmu"
Reflek New menengok jam tangannya. Setengah 6. Kenapa waktu begitu cepat berlalu?
"Hm. Aku akan pulang"
BIP!
New melirik Tay.
"Aku akan kembali lagi kesini mencari tau dimana Mae. Kau sangat mencurigakan. Aku yakin kau pasti tau sesuatu tentang Mae"
New bangkit.
"Jangan bilang pada ayah kalau kau mendatangi rumah ini"
New mengerutkan dahi bingung.
"Kenapa?"
Drrttt Drrrttt.
"Ck. Apalagi Krist?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle in Love END ✅
Fiksi PenggemarNew Thitipoom. Seseorang dari rakyat biasa tiba-tiba dijemput beberapa bodyguard untuk dibawa ke istana. Sang Raja menceritakan bahwa dirinya pernah memiliki perjanjian dengan mendiang orang tua New untuk menikahkan salah satu dari ketiga anaknya de...