๑๐

2.4K 226 4
                                    

Tay memarkirkan mobilnya di depan rumah. Ia turun dan membawa New yg masih terlelap masuk ke dalam. Lagi-lagi ia harus mengorbankan punggungnya.

Tiba-tiba New menutup mulutnya. Ia merasa mual dan...

"Hoek..." New muntah mengotori baju Tay.

"Ya! Aish!"

"Hoek..." kini seluruh punggung dan pundak Tay penuh dengan isi perut New.

Merasa kesal, Tay merebahkan tubuh New kasar ke atas kasur. Kemudian ia mencopot atasannya bekas muntahan New.

"Aish! Dia benar-benar merepotkan"

Tay melirik wajah New yg belepotan dan juga bajunya yg kotor terkena muntahan. Ia keluar mengambil sebaskom air.

Tay mengelap seluruh wajah New dengan sedikit kasar. Tentu saja ia merasa kesal. Ia harus menunda jam istirahatnya karena orang ini.

Tay membuka kedua kancing atas New dan ingin melepas baju kotor itu. Tapi... disaat yg sama New membuka matanya. Ia membelalak melihat Tay tanpa atasan dan tangan Tay yg menyentuh tubuhnya.

PLAKKK.

"Ya! Apa yg kau lakukan?!" Pekik New.

New segera menarik diri menutupi dirinya dengan selimut.

Tay menyentuh pipinya yg terasa panas. Ia menatap sebal pada New. Sudah baik dia mau membantunya. Lah ini, malah dirinya yg kena tampar.

New menatap kancing bajunya yg sudah tak terkait. Ia menatap benci pada Tay.

"Apa?! Kau kira apa yg akan kulakukan padamu? Lihat bajumu kotor dan aku ingin menggantinya"

New kembali menatap bajunya. Benar. Ada bekas kotoran di bajunya.

"Kau mabuk dan muntah di punggungku. Sudah baik aku membantu membersihkan kotoran di tubuhmu"

Benarkah dirinya mabuk? New menyentuh kepalanya yg terasa pening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benarkah dirinya mabuk? New menyentuh kepalanya yg terasa pening. Ia kembali menatap Tay yg kini telah berbalik memunggunginya. Pria itu sudah terlalu jengkel dengan New. Ia akan meninggalkan New sendirian disana.

"Tay. Punggungmu keliatan semakin parah"

"Itu juga karenamu"

"Karenaku? Apa yg kulakukan?"

Tay berbalik menatap New.

"Tubuhmu sangat berat dan tidak mau berjalan. Mau tidak mau aku harus menggendongmu di punggungku"

Lagi-lagi New mencoba mengingat sesuatu tapi nihil. Ia sepertinya memang mabuk dan tidak bisa mengingat apapun. Tapi... bagaimana dia bisa mabuk? Seingatnya, ia cuma meminum air putih.

New bangkit menarik Tay untuk duduk di kasur.

"Dimana kotak P3K mu? Aku akan bertanggung jawab"

Castle in Love END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang