New membuka kedua matanya perlahan. Sinar lampu diatasnya begitu menyilaukan.
"New. Akhirnya kau sadar juga"
New menoleh menatap seorang pria yg setengah membungkuk melihat kondisinya.
"Kenapa aku ada di rumah sakit?"
"Oh hm... itu... apa kau lupa? Apa kau juga melupakanku?"
New menggeleng.
"Aku mengingatmu"
Pria di hadapan New terlihat sedikit shock.
"Kau yg waktu itu kan? Aku membantumu mengambil kucingmu diatas pohon"
"Ha?"
Sang pria yg ternyata Singto mengingat kejadian itu. Ah ternyata ingatan New terakhir ada pada hari itu. Hari pertama mereka bertemu.
Singto duduk di sisi ranjang. Ia menggenggam telapak tangan New membuat New mengerutkan dahi heran.
"New. Aku Singto. Beberapa hari lalu kau mengalami kecelakaan sepulang dari kampus. Akibat kecelakaan itu kau mengalami amnesia sebagian. Dan ku ingatkan bahwa kita telah bertunangan. Lihat cincin ini. Kau yg memasangkan padaku. Begitupun cincin di jari manismu. Sungguh disayangkan kau melupakan momen indah kita" jelas Singto sambil menunjukan cincin di jarinya dan jari New.
New mengamati jarinya yg telah terpasang cincin yg indah itu.
"Benarkah? Kita bertunangan? Bagaimana bisa?"
"Ceritanya panjang, New. Yg terpenting sekarang kita harus berusaha untuk mengembalikan ingatanmu yg hilang itu. Aku akan menjelaskan masa lalu kita perlahan" tentu itu hanya sebuah omong kosong di bibir Singto.
Dalam benaknya ia tidak ingin New mengingat masa lalunya bersama Tay. Biarlah Singto menikmati kesempatan emas ini. Ia tidak berbohong tentang ucapannya yg menyukai New. Singto menyukai New sejak pandangan pertama hari itu. Baginya, New berbeda dibanding orang-orang yg ditemuinya.
New hanya mengangguk mempercayai ucapan Singto. Tapi dalam dirinya merasa janggal saat melihat cincin yg melingkar di jarinya. Berbeda saat ia melihat cincin di jari Singto. Ada kesan yg berbeda. New mencoba mengingat apa perbedaannya namun kepalanya terasa pening.
"Akh" rintihnya sambil mengusap pelipisnya.
"Ada apa, New?"
"Kepalaku sangat sakit saat mengingat masa lalu kita"
"Tidak perlu terburu-buru. Kau baru saja siuman. Kita masih ada banyak waktu. Jangan khawatir, aku akan membantumu. Ingatanmu akan kembali seiring waktu berjalan" ucap Singto sambil mengelus kepala New lembut.
New mengamati Singto sekilas dan mengangguk. Singto tersenyum lega. Ia masih memiliki waktu bersama New. Singto sedikit mendekat dan merengkuh New ke dalam pelukannya. Ia juga mengelus belakang kepala New.
"Aku ada disisimu. Jangan berpikir aneh-aneh"
New mengangguk dan membalas pelukan Singto.
Tanpa mereka sadari, seseorang mengamati mereka dari pintu. Rahangnya sedikit mengeras. Hatinya semakin hancur melihat kenyataan bahwa New melupakannya. Dan disamping New kini ada adiknya yg licik menggunakan kesempatan ini. Tay juga tak bisa apa-apa. Ayahnya tak pernah merestui hubungannya dengan New.
"New. Aku yakin hatimu masih ada untukku"
Gumamnya terakhir sebelum pergi dari posisinya.
***
Beberapa hari kemudian. New telah sepenuhnya pulih. Ia dibantu Singto mengemasi barang-barangnya.
"New. Besok acara pernikahan P'Off dan Gun. Kita akan datang bersama di acara itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle in Love END ✅
FanfictionNew Thitipoom. Seseorang dari rakyat biasa tiba-tiba dijemput beberapa bodyguard untuk dibawa ke istana. Sang Raja menceritakan bahwa dirinya pernah memiliki perjanjian dengan mendiang orang tua New untuk menikahkan salah satu dari ketiga anaknya de...