20 Tahun kemudian...
"Mae... aku berangkat! Udah terlambat ini" teriak New pada Maenya yg masih berkutat di dapur.
"Tunggu! Minum susumu dulu!"
Dengan langkah tergopoh-gopoh Mae Pompam menghampiri New dengan segelas susu di tangannya. New langsung mengambil susu itu dan meminum sekali teguk.
"Ahh. Ini. Aku berangkat"
New mencium pipi ayahnya singkat kemudian berlari menuju kampus.
"Hati-hati!"
Ayah dipanggil Mae?
Pompam tak memiliki istri. Ia pernah mengalami trauma karena saat ia muda dulu banyak wanita yg memainkan perasaannya. Hingga malam itu tiba. Malam dimana Tuhan mempertemukannya dengan New. Ia memutuskan untuk merawat dan menyayangi New seperti anaknya sendiri.
Ia orang tua tunggal yg bisa berperan sebagai ayah/ibu bagi New. Maka dari itu. Sejak New mulai tumbuh, Pompam mengajarinya untuk memanggilnya 'Mae' agar New bisa merasakan memiliki sesosok ibu di dalam dirinya.
***
New sesekali melihat jam tangannya. Masih ada waktu 10 menit. Menunggu bis hanya akan memakan banyak waktu. Akhirnya New memilih berlari mengeluarkan tenaganya.
"Yash! Sebentar lagi sampai"
New melihat kampusnya ada di seberang jalan. Pak Sequrity telah menutup setengah gerbangnya. Tanpa melihat kanan-kiri New langsung berlari.
TINNN. Sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan cukup tinggi kearahnya membuat New berhenti di tengah jalan. Ia menoleh dan mematung di tempat.
"Aaaaaaa"
CIIIITTTT. Sang pengendara berhasil mengerem motornya tepat di samping New.
New membuka matanya merasa tak ada seseuatu yg membentur tubuhnya. Ia membolakan mata melihat ban motor yg berjarak sekitar 10cm darinya.
Sang pengendara yg panik menstandarkan motor. Ia turun mendekati New.
"Kau tidak apa-apa?"
New diam. Pikirannya masih kosong.
"Sikutmu berdarah"
Mendengar itu New reflek melihat sikutnya. Memang berdarah di bagian itu. Ia teringat. Mungkin ini kegesek besi pagar rumah saat berlari tadi. Kenapa ia tidak menyadarinya?
Sang pengendara membuka helm full facenya membuat New ikut mengamati wajah pria itu.
'Dia sangat Tampan' batinnya menjerit.
Pria itu mengambil sapu tangan yg melilit di lehernya. Ia membalutkan sapu tangannya ke sikut New yg berdarah dengan telaten. New terus mengamati sikap pria itu dan tanpa sadar, darahnya ikut berdesir mendapat perlakukan seperti itu dari seorang pria tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle in Love END ✅
Fiksi PenggemarNew Thitipoom. Seseorang dari rakyat biasa tiba-tiba dijemput beberapa bodyguard untuk dibawa ke istana. Sang Raja menceritakan bahwa dirinya pernah memiliki perjanjian dengan mendiang orang tua New untuk menikahkan salah satu dari ketiga anaknya de...