๑๔

2.2K 223 0
                                    

Hari ini bertepatan dengan hari Minggu. Dimana semua siswa cuti ke kampus.

Siang itu, New menatap rumah di depannya. Ia ragu untuk masuk ke dalam. Bukankah aneh? Itu rumah lamanya yg sempat ia tinggali selama 20 tahun. Tapi sekarang, kesan rumah itu terlihat horor meski ada penghuninya.

New berpikir 2 kali. Ia ingin menanyakan tentang Mae nya pada Tay. Ia yakin pria itu pasti tau sesuatu tentang Mae nya. Tapi disisi lain New merasa takut untuk bertemu Tay.

Hari pertunangan tinggal 3 hari lagi. New ingin Mae yg telah merawatnya juga hadir di acara bahagianya itu. Tapi sampai sekarang ia belum juga menemukan dimana Mae nya.

New bernafas sekali memantapkan hatinya. Ia masuk ke dalam. Benar. Untuk apa ia takut masuk ke dalam rumahnya sendiri?

Ceklek. New langsung membuka pintu yg tak dikunci dan mencari keberadaan Tay.

"Tay! Dimana kau?! Keluar sekarang!" Panggil New. Ia yakin pria itu pasti ada di dalam.

Hening. Tak ada sahutan.

"Tay! Aku tau kau pasti tau keberadaan Mae. Cepat beritahu dimana dia!"

Masih hening. Tapi New tak menyerah sedikitpun.

"Aku hitung sampai 3. Jika kau tidak muncul aku akan mendobrak semua ruangan disini"

"1..."

"2..."

"Kau masih tidak mau keluar?"

"3..."

Krik krik. Tay masih belum keluar. Membuat New jengkel.

"Aish! Aku tidak mungkin merusak rumahku sendiri. Cepat keluar!"

New melangkah menyusuri rumahnya mencari keberadaan Tay. Baru beberapa langkah...

Ceklek. Pintu kamar mandi disebelahnya terbuka membuat New terlonjak.

"Aaaa... Y.. Ya! Tay!"

Siapa yg tidak shock? Didepannya kini Tay berdiri hanya menggunakan handuk yg melilit di pinggangnya kebawah. New menutup matanya.

"Oh. Kau. Sejak kapan kau disini?" Tanya Tay santai.

New membuka matanya menatap Tay sebal. Heh? Jadi pria itu benar-benar tidak tau keberadaannya? Sia-sia dia berteriak sedari tadi.

"Barusan" jawab New singkat. Ya. Dia sangat sebal.

Tak sengaja pandangan New terarah pada tubuh atas Tay yg terekspos jelas tanpa kain. Ia menelan ludahnya kesusahan melihat dada bidang serta perut roti sobek milik Tay. Ada apa dengannya? Ini bukan pertama kalinya New melihat pemandangan seperti ini. Tapi kenapa sekarang terasa berbeda?

"Ada apa kau disini?" Tanya Tay membuyarkan lamunan New.

"Ehemm. Itu..." New menghentikan kata-katanya. Sekarang ia malah tidak fokus karena melihat pemandangan di depannya itu.

"Ya! Sana pakai bajumu. Kau membuatku tidak fokus"

Tay menatap tubuhnya sendiri dengan heran.

"Kenapa? Ini bukan pertama kalinya kau melihatku seperti ini"

"Ck. Lukamu itu membuatku miris. Sudah sana!"

New setengah mendorong Tay ke kamarnya. Sesekali ia melirik punggung Tay. Luka cambuk itu hanya tinggal bekasnya. Sedikit ada rasa lega dalam hati New melihat Tay tak lagi terluka.

Beberapa menit kemudian Tay keluar membawa 2 gelas air putih.

"Ada apa? Kau ingin membahas acara pertunanganmu? Semuanya telah disiapkan dengan matang oleh ayah dan para dayang istana. Seharusnya kau istirahat. Kenapa malah datang kesini?" Tanya Tay.

Castle in Love END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang