4.4K 390 11
                                    

Januari 1993

Pesta meriah digelar disuatu kastil kerajaan. Hari ini adalah hari pernikahan kedua Raja Tha. 2 tahun sudah istri pertamanya meninggal karena mengalami sungsang saat melahirkan putra pertama mereka. Akhirnya kini Raja menemukan penggantinya.

Baik Raja Tha maupun istri keduanya, sama-sama membawa seorang putra dari masing-masing pihak. Dan kebetulan, putra mereka memiliki usia yg sama. Sekitar 2 tahunan.

Tay dan Off. Nama panggilan mereka. Raja Tha tidak keberatan jika harus memiliki anak angkat dan bukan dari keturunannya. Dia sangat mencintai istri barunya. Tentu dia juga harus bisa menerima Off sebagai putra angkatnya. Begitupun istrinya. Dia juga mencintai Raja bukan karena harta dan tahta. Namun banyak yg mamandangnya sebelah mata. Entahlah. Mungkin mereka merasa iri?

"Selamat Raja. Akhirnya kau menemukan pasangan baru" ucap seorang pria seumuran dengan Raja.

"Hoho, Kim. Sudah kubilang berhenti memanggilku Raja. Kita berteman sejak kecil dan aku telah mengangkatmu sebagai ajudan pribadiku agar kau tak merasa sungkan padaku"

"Tetap saja kau atasanku, Raja. Aku harus tetap berbicara sopan padamu"

"Ck. Dasar. Oh. Apa ini istrimu?" Tanya Raja saat menyadari seorang perempuan disamping Kim.

Perempuan itu mengangguk sambil tersenyum. Ia memberi salam pada Raja Tha.

"Selamat atas pernikahan kalian" ucapnya lembut.

"Kim. Kau tidak pernah mengatakan bahwa istrimu hamil. Tau begini aku akan memberimu cuti"

"Tidak apa-apa. Aku seorang ajudan. Aku tidak bisa melalaikan pekerjaanku barang sedikitpun"

"Kau terus saja begitu. Kau membuatku bingung bagaimana caraku untuk menebus kebaikanmu?"

"Tidak perlu melakukan apa-apa. Ini sudah tugasku untuk mengabdi pada Raja sepertimu"

Raja Tha menggeleng tak habis pikir dengan sahabatnya itu.

"Berapa bulan usianya?" Tanyanya kembali pada istri Kim.

"Ini sudah memasuki bulan ke-9. Mungkin sebentar lagi ia akan lahir"

"Benarkah? Itu berarti aku akan memiliki keponakan? Ah tak sabar aku"

Kim dan istrinya ikut tersenyum melihat Raja yg bahagia.

"Kau sudah tanya ke tabib? Apa jenis kelaminnya?"

"Sudah. Dia bilang anakku seorang putri yg cantik"

"Putri?" Kim dan istrinya mengangguk.

"Ini berita bagus. Aku bisa membalas budiku melalui putrimu itu, Kim"

"Maksud Raja?"

"Kelak dimasa depan aku akan memberikannya kehidupan yg lebih baik. Bukankah ini sebuah takdir? Aku memiliki putra dan kau memiliki calon putri. Aku akan menikahkan salah satu putraku dengan putrimu itu"

Kim dan istrinya saling berpandangan.

"Tapi..."

"Kali ini kau tidak bisa membantahku, Kim. Biarkan aku membalas budiku melalui putrimu. Aku tau kau pasti menolak semua balas budiku untukmu. Tapi ini demi putrimu. Apa kau tidak ingin dia berkehidupan yg lebih baik?"

Kim mulai memikirkan perkataan Raja.

"Baiklah. Ingat! Ini semua demi putriku agar dia menjalani hidup yg lebih baik"

Raja Tha tertawa bahagia. Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Ini kenang-kenangan dariku. Berikan ini setelah ia lahir"

Castle in Love END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang