Kembali ke TayNew.
"Aku tak menyangka Lee senekat itu dengan ayahnya demi dirimu" gumam New.
Tay menatap New dan mengangkat satu bibirnya.
"Kau cemburu?"
"Kenapa masih bertanya? Jelaslah. Untung dia sudah pergi. Aku tak bisa membayangkan jika dia masih disini dan terus mengejarmu" gerutu New.
"Hoho. Ada yg marah. Aku akan mengeluarkan jurusku"
Tay bertingkah seolah-olah mengeluarkan jurus dan kedua tangannya menggelitik pinggang New.
"Haha ya! Geli. Ahahaha"
"Kau jelek saat cemburu. Ahahaha rasakan ini"
"Ahahaha Tay geli"
Tay masih menggelitik dan New yg terus merasa kegelian. Hingga tak sadar posisi mereka kini telah berubah. Tay duduk di atas paha New. Ia menghentikan kegiatannya dan tersadar akan posisinya. Sama halnya New. Ia juga menyadari posisi mereka.
Tay kembali ke posisi awal dan berkutik dengan handphonenya. Tanpa ia sadari New merasa kesal.
New sedikit mendekati Tay memainkan jarinya diatas dada Tay.
"Tay..."
"Hm?" Gumam Tay. Terlihat ia sedang menahan sesuatu.
"Tay..."
"Apa?"
"Tatap aku kalau bicara!"
Tay menatap New datar.
"Kau tidak ingin melanjutkan yg tadi?" Tanya New dengan berani.
"Melanjutkan apa?" Tay kembali berkutat dengan handphone.
New semakin sebal. Ia mendekatkan bibirnya pada telinga Tay dan meniupnya halus.
"Ck. Apa yg kau lakukan?" Tay seraya menutup telinganya.
New tak menyerah. Ia terus bernafas disekitar leher dan telinga kekasihnya itu membuat Tay kuwalahan.
"Hentikan. Ya! New. Kau membuatku...."
New menatap Tay dengan senyuman.
"Aku membuatmu apa?"
Tay menatap New tajam. Ia tau pria inu sedang menggodanya. Lihatlah tangan nakal New mulai bermain memutar mengelus perutnya.
"Kenapa kau menahannya? Kau tidak ingin seperti OffGun? Hm?"
Tay memejamkan matanya sejenak. Ia masih berusaha menahan godaan New di malam yg dingin ini.
"Tay. Aku siap menjadi bawahanmu malam ini. Aku tau kau juga menginginkannya"
Tangan New berpindah ke wajah Tay mengarahkan wajah itu untuk menatapnya. Dan New mencium bibir Tay memulainya lebih dulu. Ia melumat bibir itu dengan lembut namun penuh penekanan.
Tunggu apalagi Tay? Adikmu sudah menegang disana. Dan New telah menyerahkan dirinya menjadi bawahanmu. Bisikan-bisikan itu terus muncul dalam benak Tay.
Tay memejamkan matanya membalas ciuman New. Sedetik kemudian ia membalikkan posisi dengan New berada di bawahnya. Tay menciumnya dengan sangat lapar menyelesaikan hasrat terpendamnya malam itu. Kedua tangan mereka menyatu. Suara desahan menggema di seluruh ruangan yg hanya ditempati mereka berdua. Angin malam yg dingin bercampur dengan keringat hasil kegiatan olahraga malam mereka. Serta derasnya hujan yg turun sebagai pelengkap suasana romantisme mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Castle in Love END ✅
FanfictionNew Thitipoom. Seseorang dari rakyat biasa tiba-tiba dijemput beberapa bodyguard untuk dibawa ke istana. Sang Raja menceritakan bahwa dirinya pernah memiliki perjanjian dengan mendiang orang tua New untuk menikahkan salah satu dari ketiga anaknya de...