๑๓

2.3K 233 8
                                    

Raja Tha telah merundingkan tentang hari pertunangan Singto dan New. Lebih cepat lebih baik. Dan telah diputuskan acara pertunangan akan diadakan sepekan yg akan datang. Maka dari itu, Raja Tha berpesan pada New dan Singto untuk menyiapkan segalanya. Termasuk mempersiapkan diri untuk pesta dansa di akhir acara.

"Dansa? Seumur hidupku aku belum pernah menari dansa dengan siapapun. Aku tidak yakin aku bisa melakukannya" sahut New.

"Benarkah? Kalau begitu besok aku akan menyuruh guru seni kalian untuk melatih berdansa. Kuharap kalian berlatih sebaik mungkin. Dan New. Kau juga bisa meminta Singto untuk membantumu. Dia cukup ahli dalam berdansa"

New hanya bisa mengangguk.

"Singto. Besok sebisa mungkin kau harus meluangkan waktumu demi New. Oke?"

"Baik Ayah"

***

Keesokan harinya. New masuk dan duduk di bangkunya.

"New. Kenapa kau berbohong padaku?" Tanya Gun.

"Berbohong apa?"

"Kau pindah kesini bukan karena ikut nenekmu. Tapi atas suruhan Raja Tha. P'Off sudah menceritakan semuanya padaku"

New merenung sejenak.

"Baguslah. Aku tidak bersusah payah menjelaskan semuanya padamu. Oh iya. Selamat atas hubunganmu dengan Off. Kuharap kalian selalu bahagia"

"Hm. Aku juga berterimakasih padamu karena telah membantuku untuk mendapatkan hatinya" jawab Gun dengan senyuman.

New kembali diam. Pikirannya terus bergulat. Apa sebentar lagi dirinya akan bertunangan? Apa dia mencintai Singto? Kenapa saat ini perasaannya menjadi ragu? New menyukai Off. Tapi Off telah memiliki Gun. Tay? New menggelengkan kepala setiap mengingat pria itu. Baginya dia begitu mengerikan hingga menciptakan perasaan dag dig dug saat di dekatnya. Singto? Ya. Hanya pria itu yg cocok dalam situasinya saat ini. New harus yakin dengan pilihannya itu.

"New!" Sentak Gun membuat New tersadar dari lamunannya.

"Apa yg kau pikirkan? Aku memanggilmu dari tadi"

"Tidak ada. Aku hanya mengantuk" New menelungkupkan wajahnya diatas meja.

"New Thitipoom"

Tiba-tiba seorang guru memanggilnya. Membuatnya kembali mengangkat wajahnya.

"Ya Mrs. Saya disini"

"Ikut aku"

Gurunya bernama Jennie menunggu New di depan kelas.

"New. Kenapa Mrs. Jennie mencarimu?"

"Dia akan melatihku berdansa untuk acara pertunanganku"

"Tunangan? Kau dan Singto?"

New mengangguk. Sedetik kemudian ia keluar mengikuti Mrs. Jennie ke suatu ruangan yg sangat luas. Apalagi kalau bukan ruang aula?

Di aula...

"New, kau sudah menghubungi Singto? Dia tidak ada di kelasnya" ucap Jennie.

"Benarkah? Pergi kemana dia?" Gumam New.

Ia memutuskan untuk menelfon Singto.

"Halo New..."

"Halo Singto. Kau dimana? Mrs. Jennie ingin melatih kita berdansa"

"Sekarang? Ini masih pagi"

New melirik Mrs. Jennie sekilas.

"Aku juga tidak tau. Tiba-tiba dia datang ke kelasku dan membawaku ke aula"

Castle in Love END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang