๑๑

2.3K 257 4
                                    

Tiba-tiba Off datang merangkul bahu New membuat Tay dan Singto menoleh menatapnya.

"Maaf mengganggu. Tapi ada yg ingin kubicarakan dengan orang ini" ucap Off langsung membawa New menjauh dari tempat itu.

"Hei, Off!" New melepas kasar lengan Off yg melingkar di bahunya.

Tentu saja Off langsung menampol belakang kepala New.

"Aw. Ya! Kenapa menampolku?"

"Aku lebih tua darimu 2 tahun. Tak bisakah kau memanggilku Phi seperti yg lain?"

"Aku bukan anggota keluarga kerajaan dan kau juga bukan keluargaku. Kenapa aku harus memanggilmu Phi?"

"Kau sebentar lagi akan menikah dengan adikku. Artinya kau juga termasuk keluarga kerajaan"

"Ah benar juga. Berarti kau yg harus memanggilku Phi. Karena aku yg akan menikah lebih dulu daripada dirimu. Suruh siapa kau terus menyangkal perasaanmu pada Gun" sahut New.

"Siapa bilang? Aku dan Gun memulai hubungan tadi malam. Jadi berhenti mendekati Gun dan membuatku kesal!"

"Benarkah? Kau dan Gun? Ahahaha akhirnya... aku turut bahagia dengan hubungan kalian" New memang harus bahagia kan? Meskipun ada sedikit ganjal di hatinya

Off mengangkat alisnya bermaksud 'iya' pada New.

Off mengamati New dari atas sampai bawah dengan curiga.

"Semalam kau dan Tay kemana? Dan baju itu... kenapa kau memakai baju Tay?" Off memicingkan matanya curiga dengan kedua orang itu.

"Apa?! Apa?! Semalam aku muntah dan bajuku kotor. Tay meminjamkan bajunya padaku. Jangan berpikir aneh-aneh"

Off mengangguk paham.

"Kalian tidur dimana?"

New celingukan melihat situasi. Sepertinya Off orang yg bisa dipercaya.

"Aku akan memberitahumu. Tapi jangan katakan ini pada siapapun. Oke?"

"Ah, apa kalian tidur di rumah lamamu?"

Tentu New terkejut karena Off telah mengetahuinya.

"Kau juga tau Tay tinggal disana? Bagaimana bisa?"

Off berjalan menuju sebuah bangku kayu diikuti New dibelakangnya. Mereka pun duduk di bangku tersebut.

"Tentu Tay yg menceritakannya padaku. Dia lebih akrab dan terbuka denganku daripada dengan Singto. Tentu saja aku tau semua masalahnya"

"Benarkah? Semuanya? Jadi, apa kau juga tau dia ada konflik dengan Raja? Apa masalahnya?"

"Tunggu tunggu. Kenapa kau sangat penasaran dengannya? New, sebenarnya siapa yg kau pilih? Tay atau Singto? Kau tidak bisa memilih keduanya"

"Bukan itu maksudku. Hanya saja... aku melihat ada luka cambuk di punggungnya. Itu yg membuatku penasaran dengan hubungan ayah-anak itu"

"Kau juga melihatnya? Ya seperti itulah ayah pada putra sulungnya. Dia seperti ini sejak 10 tahun lalu"

Flashback

Saat itu Raja sedang ada pertemuan dengan koleganya dari daerah lain. Dan kebetulan Tay yg masih berusia 12 tahun melewati ruangan yg penuh dengan penjagaan ketat itu. Langkahnya terhenti merasa ada yg mencurigakan. Ia bersembunyi di balik tiang tembok.

Salah seorang bodyguard kolega Raja, menaburkan serbuk yg dibungkus kertas dengan rapi.

"Maaf, tapi apa ini Tuan?" Tanya dayang yg bertugas membawa 2 cangkir teh itu.

Castle in Love END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang