Tidak ada manusia yang sempurna. Apakah kalian percaya dengan kalimat tersebut? Aku pikir, itu ada benarnya. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.
Lalu, pernahkah kamu dituntut untuk menjadi sempurna? Menyakitkan. Seolah-olah sempurna adalah satu kata yang harus kamu sandang dan bawa ke mana-mana. Sebuah beban yang tak kasat mata dan tanpa kau sadari telah membuatmu tertekan. Ya, dunia dan semua manusia seakan gila akan kesempurnaan manusia lainnya. Bukankah kita memang diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing? Mungkin kamu melihat bahwa dirimu punya sepuluh kekurangan, tapi lihatlah lagi, kau mungkin punya 20 kelebihan yang sudah sepatutnya kau syukuri.
Sempurna.
Untuk apa? Apa saja. Nilai, penampilan, pekerjaan, pendidikan, karier, pencapaian, dan hal lainnya. Aku rasa tidak sepantasnya kita terlalu menuntut kesempurnaan, termasuk pada diri kita sendiri. Kita memang boleh berusaha sekuat mungkin, tapi ketahuilah limit dirimu sendiri. Jangan sampai kau terlalu egois hingga membuat dirimu sendiri tertekan. Kita tidak harus menjadi sempurna hanya agar disukai dan dicintai orang lain. Untuk apa rela menjadi orang lain hanya agar punya teman? Tetaplah jadi dirimu yang apa adanya dan lihatlah siapa yang tetap bertahan.
Aku rasa sempurna tidak perlu kita jadikan patokan dalam hidup. Kesempurnaan adalah suatu kemustahilan bagi manusia, lagipula aku ingin bertanya, sempurna itu ... sebenarnya apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa [ TAMAT ]
PoetryKamu akan hidup dalam untaian kata yang kuramu. Meski acapkali terasa sendu, namun seuntai rindu sering kutitipkan pada sajakku. Untaian kata yang mencari maknanya. Peringkat: #1 bijak [28 September 21] #5 caption #10 katahati # 54 sastra #60 curhat...