Saat tiba-tiba kamu terlintas dalam benak, luka selalu saja menjadi bayang yang tak pernah beranjak.
Dalam setiap keping ingatan yang tak pernah mampu aku kubur, sesak selalu melesak tanpa ampun.
Sejujurnya aku tidak pernah berniat membencimu.
Tapi kamu selalu saja mengingatkanku pada luka yang tak pernah reda.
Terus membasahi hatiku hingga sembuh tak mampu aku renda.Luka, satu kata yang berhasil meloloskan isakan memilukan.
Aku tak pernah berusaha membunuh luka dalam diriku,
aku hanya mencoba berdamai.
Tapi mengapa saat aku mampu memaafkan, kau justru kembali menggoreskan luka baru?Apakah kau tidak pernah berpikir?
Sebanyak apa air mata yang sudah aku sia-siakan.
Berapa malam yang aku lewati bersama tangis sendu.
Berapa kali aku mencoba mengakhiri hidupku.
Berapa banyak detik yang aku habiskan untuk mengenang luka.
Berjuta waktu hingga akhirnya aku mampu berdamai dengan semua luka yang aku punya.Namun kau tanpa permisi kembali datang. Meluluhlantakkan segala hal yang aku usahakan dari awal.
Jika bagimu lukaku tak berarti apa-apa, kenapa tak lenyapkan saja aku bersama luka-luka yang membalutku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa [ TAMAT ]
PoetryKamu akan hidup dalam untaian kata yang kuramu. Meski acapkali terasa sendu, namun seuntai rindu sering kutitipkan pada sajakku. Untaian kata yang mencari maknanya. Peringkat: #1 bijak [28 September 21] #5 caption #10 katahati # 54 sastra #60 curhat...