Pernahkah kamu ingin menangis kencang tapi suara seakan tertahan di tenggorokan?
Kamu ingin berkata lantang pada dunia bahwa kamu terluka.
Tapi semesta seolah tak pernah mengizinkannya.Kamu.
Manusia rapuh yang bertopeng baja. Selalu memancarkan senyum bahagia namun hati tersayat hingga tak bersisa.
Nyatanya itu bukan karena kamu sengaja ingin berpura-pura.
Tapi, untuk apa perlihatkan luka? jika mata dan telinga mereka hanya akan menganggapmu tak ada.
Kamu terbiasa menyimpan luka sendirian saja dalam ruang paling dalam yang tak terlihat.Berkali-kali kamu paksakan senyum saat batin sedang tidak baik-baik saja. Berulang-ulang kamu tertawa begitu keras, padahal luka sedang menganga dan perih begitu terasa. Saat sakit itu kembali menyerang, tubuhmu bergetar. Dadamu nyeri, hujaman sakit tak terlihat itu mulai melemahkanmu, kamu berusaha sekuat tenaga untuk menahan buliran air mata yang akan terjun bebas.
Kamu berlari, menyepi ke ujung dunia. Dimana tidak ada lagi kepura-puraan. Tidak akan ada manusia palsu, yang hanya mendekat untuk memanfaatkan. Tidak ada tatapan sinis dari mereka yang membencimu. Di sana, kamu bebas menangis kencang. Meraung sampai suaramu serak pun tak apa. Lepaskan, luapkan, sampaikan, ikhlaskan, relakan.
Setidaknya, dengan menangis kamu dapat lebih lega. Karena apa-apa yang selama ini kamu simpan sendirian saja berhasil kau ungkapkan. Dia pasti tidak akan terus menggelayuti pundakmu yang tak lagi kokoh. Untuk itu, menangislah. Jika itu bisa membuatmu merasa lebih baik. Tapi, jangan berlebihan, ya. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik akhirnya.
Meskipun kamu harus menanggung semua luka itu sendiri. Walaupun kamu harus terus menangis dalam diam sebelum alam mimpi menyambut.
Dan bahkan, kamu harus terus hidup dalam kepura-puraan, tidak apa.
Lukamu hanya kamu yang tahu.
Sakitnya, kamu yang merasakan.
Dan letihnya, kamu juga yang kepayahan.
Asal kamu masih berpijak pada bumi, masih menatap langit yang sama denganku, masih bertasbih atas nama Tuhanmu, dan masih bersyukur atas apa yang menimpamu.
Kamu masih jadi yang terhebat, meski cobaan terasa begitu berat.Semangat, kita!
with luv, Ros yg lagi falling again sama lagunya Alan walker (Fake A Smile)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa [ TAMAT ]
PoesíaKamu akan hidup dalam untaian kata yang kuramu. Meski acapkali terasa sendu, namun seuntai rindu sering kutitipkan pada sajakku. Untaian kata yang mencari maknanya. Peringkat: #1 bijak [28 September 21] #5 caption #10 katahati # 54 sastra #60 curhat...