Beberapa manusia mencoba untuk merelakan,
sisanya memilih melupakan tanpa alasan.
Ada yang mampu menjadi pemaaf meski bukan atas kesalahannya adapula yang berusaha abai seolah tak tahu apa-apa.
Banyak manusia yang mencoba bertahan.
Jutaan kepala yang dipenuhi beban pikiran,
semrawut bagaikan asap dan bising kendaraan jalanan.
Ada yang berhasil berdamai tapi ada juga yang akhirnya enggan memulai.
Takut akan segala hal yang belum terjadi.
Kegagalan yang seolah siap menelan tanpa permisi.
Kesempurnaan yang dielu-elukan oleh bumi.
Bahagia yang dijanjikan semesta,
namun dirimu masih di sini.Berdiri di tempat yang sama di mana kau kemarin terluka begitu hebat.
Kau terdiam dan menatapnya dengan nanar, masih amat basah bekasnya.
Kau takut memulai sebuah langkah.
Sebuah langkah yang bisa membawamu pada dua arah.
Menyerah atau terus bergerak maju tanpa peduli pada badai yang tengah menantimu dengan tabah.
Kau harusnya percaya pada dirimu sendiri yang sering mengucapkan mantra.
Kau harus mendengarkan hatimu yang berbisik lirih.
Bahagiamu sudah ada di suatu tempat yang harus kau tuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Rasa [ TAMAT ]
PoesiaKamu akan hidup dalam untaian kata yang kuramu. Meski acapkali terasa sendu, namun seuntai rindu sering kutitipkan pada sajakku. Untaian kata yang mencari maknanya. Peringkat: #1 bijak [28 September 21] #5 caption #10 katahati # 54 sastra #60 curhat...